DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Guna memperkuat dan menjalin koordinasi, Penjabat Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya didampingi Sekretaris Daerah Dewa Made Indra melakukan pertemuan dengan Kepala OPD di lingkungan Provinsi Bali. Selain beramah tamah, pertemuan yang dikemas dalam bentuk coffee morning ini membahas kinerja, capaian dan program yang akan dilakukan kedepannya sehingga Pj. Gubernur memiliki bayangan terkait isu-isu krusial yang harus dikerjakan segera. Acara diskusi dan ramah tamah tersebut berlangsung di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, pada Senin (11/9).
Dalam pengarahan tersebut, selain memperkenalkan diri, Pj. Gubernur Mahendra menekankan beberapa poin kepada para Kepala OPD
“Saya berharap dalam satu team bisa saling melakukan koordinasi dengan baik dan bergerak dengan solid, sehingga tujuan program-program yang telah dirancang dapat terlaksana dengan baik,” kata pria kelahiran Singaraja.
Pj. Gubernur Mahendra juga memberikan kesempatan kepada Kepala OPD untuk proaktif ke masyarakat baik dalam melaksanakan program maupun dalam memberikan informasi kepada masyarakat, program apa yang telah dicapai serta proaktif dalam menangani permasalahan yang terjadi di lapangan dan wajib menjadi pendengar yang baik bagi masyarakat.
Selanjutnya, Mahendra juga menekankan kepada Kepala OPD jangan hanya berfokus pada kegiatan rapat semata, melainkan harus fokus kepada aksi nyata ke masyarakat, baik dalam penanganan kemiskinan, ekonomi, stunting maupun kegiatan lainnya.
Terkait penanganan stunting, dimana Bali yang saat ini angka stuntingnya lebih kecil dari nasional yaitu 8.0% hendaknya tidak membuat Pemprov Bali jumawa, melainkan harus bekerja keras lagi bagaimana menurunkan angka ini dan mencegah agar tidak ada stunting lagi di Bali.
Untuk itu, Mahendra meminta kepada OPD terkait yang memfasilitasi hal tersebut, agar menampilkan data yang akurat dan real time terkait stunting. Menurutnya data yang akurat akan memudahkan kita untuk bekerja.
“Saya juga minta kepada petugas lapangan, baik satgas, Puskesmas ataupun tim posyandu agar benar-benar ke lapangan melakukan input data secara real time, baik dari segi jumlah, penanganan yang telah dilakukan kepada balita tersebut, progresnya itu ditampilkan di data, jadi kita tahu, apa saja yang sudah didapatkan oleh misalnya Balita A, dan bagaimana progresnya, jadi semua itu jelas terlihat,” pungkas Mahendra.***