fbpx

WISATALK: Menggugah Kesadaran Generasi Muda Pentingnya Pertanian untuk Keberlangsungan Pariwisata Bali

GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Semeton Jegeg Bagus Gianyar, sebuah organisasi yang peduli terhadap keberlangsungan pariwisata di Bali, telah mengadakan acara “WISATALK” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya pertanian dalam mendukung pariwisata di pulau Bali. Acara ini digelar di NAD Coffee and Eatery dan dihadiri oleh anggota Semeton Jegeg Bagus dari seluruh Kabupaten/Kota di Bali serta berbagai organisasi kepemudaan di Kabupaten Gianyar.

Ketua Umum Semeton Jegeg Bagus Gianyar, I Wayan Gde Mudita Pradhana, S.T., menjelaskan bahwa “WISATALK” adalah kegiatan diskusi tentang pariwisata, dan pada kali ini, fokusnya adalah pertanian sebagai akar dari pariwisata Bali.

Acara “WISATALK” perdana ini menghadirkan tiga pembicara ahli dalam bidangnya. Dr. Dewa Gede Wiryangga Selangga, S.P., M.Si., seorang dosen pertanian dan praktisi pertanian, Gede Kamajaya, S. Pd., M.Si., seorang dosen sosiologi, dan Ida Ayu Indah Yustikarini, SS., M.Hum, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali, menjadi pembicara utama. Diskusi ini dipandu oleh Pande Komang Indah Triroshanti dan Putu Owen Purusa Arta, S.S., yang merupakan perwakilan dari Jegeg Bagus Gianyar 2023.

Gede Kamajaya mengungkapkan keprihatinannya terhadap alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau penggunaan lainnya, yang telah mengakibatkan berkurangnya pura Subak yang menjadi ciri khas Bali. Selain itu, ia juga menyoroti kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani karena pandangan bahwa profesi tersebut kurang menguntungkan. Ia menekankan perlunya adanya “Grand Mapping” yang baik agar generasi muda tertarik untuk menggeluti bidang pertanian.

Dewa Gede Wiryangga menjelaskan bahwa menjadi seorang petani membutuhkan banyak keterampilan dan pengetahuan yang tidak mudah. Petani yang baik harus memahami sistem irigasi, mengatasi hama, memilih metode penanaman yang tepat, dan mengelola pemupukan dengan benar. Oleh karena itu, profesi petani seharusnya dihargai dan dihormati.

Ida Ayu Indah menyoroti hubungan antara pertanian dan pariwisata, mengingat bahwa budaya Bali adalah budaya agraris. Banyak aspek kebudayaan yang menjadi daya tarik wisata berasal dari budaya pertanian, seperti kesenian okokan dan tentekan. Oleh karena itu, jika sektor pertanian terancam, budaya agraris juga akan terancam, dan hal ini akan berdampak negatif pada pariwisata Bali.

Melalui kegiatan “WISATALK” ini, generasi muda di Bali diharapkan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran penting pertanian dalam keberlangsungan pariwisata di Bali. Hal ini dapat menginspirasi mereka untuk terlibat aktif dalam pertanian dan menciptakan solusi kreatif yang mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan demikian, pertanian yang kuat akan menjadi dasar bagi pertumbuhan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Bali.***

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.