TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Komitmen Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, untuk berada di tengah-tengah masyarakat dan membangun bersama baik secara sekala (niskala) telah terbukti tak diragukan lagi. Hal ini tercermin dari peran aktifnya sebagai murdaning jagat (saksi sejati) dalam karya-karya yadya yang digelar oleh masyarakat.
Pada hari Senin (30/10), setelah menggelar sambutan akbar dalam penerimaan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan dana hibah dari Kabupaten Badung, Bupati Sanjaya tetap mempertahankan komitmennya dengan menghadiri acara roadshow. Dia mengikuti Uleman Ngupasaksi Upacara Pemelaspasan Bale Kulkul di Merajan Pratisentana Bendesa Manik Mas, Banjar Tunjuk Tengah, Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan. Acara tersebut kemudian dilanjutkan ke lokasi kedua, yaitu Uleman Pemelaspasan Bale Agung di Pura Desa Adat Kemetug, Banjar Dinas Kemetug Desa, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur.
Dalam acara Ngupasaksi tersebut, Bupati Sanjaya ditemani oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan, Sekretaris Daerah (Sekda), Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Kepala Bagian Terkait. Mereka disambut dengan hangat oleh Jero Mangku Lanang Istri, Camat dan unsur Forkopimcam, Perbekel, Bendesa Adat, Prawartaka Karya, dan masyarakat setempat.
Sesampainya di lokasi, Bupati beserta jajarannya melakukan persembahyangan dengan khidmat sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi dan masyarakat setempat.
Pujawali dan piodalan Bale Kulkul Bendesa Manik Mas Banjar Tunjuk akan berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2023 dan dipimpin oleh Ida Pedanda Ratu Istri Raka dari Griya Gede Tunjuk. Dalam pelaksanaannya, dana gotong-royong dari warga setempat sebesar 1 juta rupiah per KK digunakan untuk mendukung acara ini, dengan total dukungan dari 29 KK. Sementara sisanya menggunakan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Pujawali di Desa Gunung Salak juga akan mencapai puncaknya pada Selasa Keliwon Perangbakat tanggal 31 Oktober 2023 dan akan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Subali dari Griya Sukawati, Selemadeg. Pembangunan Bale Kulkul di desa ini juga melibatkan kontribusi gotong-royong masyarakat melalui iuran sebesar 100 ribu rupiah per KK, dengan jumlah KK sebanyak 152, dan dana punia dari warga.
Bupati Sanjaya memberikan apresiasi yang sangat baik terhadap kekompakan warga masing-masing desa dalam menjaga kekompakan dan saling bergotong-royong dalam pelaksanaan karya. Bagi Bupati, konsep iuran adalah wujud dari Tri Rna, yaitu kewajiban dan hutang yang harus dibayar, terutama kepada leluhur kita, Sang Pitara. Iuran tersebut merupakan salah satu pengikat dalam wujud bhakti meyadnya (korban suci tulus ikhlas).
Sanjaya juga menekankan bahwa Yadnya, atau korban suci, bukan hanya diukur oleh nilai material atau uang, tetapi juga oleh hati yang baik dan perasaan yang baik. Menurutnya, konsep sederhana ini adalah warisan dari leluhur kita yang mengajarkan untuk saling asah, asih, dan asuh, dengan yang berada di bawah melihat yang di atas dan sebaliknya.
Dalam menyambut jajaran hadirin pada acara tersebut, Prawarta Karya yang mewakili masing-masing desa menyampaikan ucapan terima kasih dan doa agar karya-karya tersebut bisa berjalan lancar dan mendatangkan berkah bagi masyarakat setempat.
Bupati Sanjaya dengan penuh semangat menyatakan, “Bagi saya, iuran itu sebuah konsep ngerombo yang sejak dulu diwariskan kepada leluhur kita untuk bagaimana kita selalu ingat. Kita orang Hindu memiliki 3 ajaran yang tidak boleh dilupakan, yang disebut dengan Tri Rna, yaitu sebuah kewajiban/hutang yang harus dibayarkan.” Tri Rna adalah tiga hutang yang harus dibayarkan, yang pertama kepada leluhur kita, Sang Pitara kita.
Sanjaya berharap bahwa dengan menerapkan asah, asih, dan asuh, Tabanan yang Aman, Unggul, dan Madani bisa terwujud bersama dengan menjaga keharmonisan dan kedamaian.
Dalam sambutan I Ketut Budianta dari Banjar Tunjuk Tengah, Desa Tunjuk, ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sanjaya atas kehadirannya. Budianta juga berharap doa agar karya-karya yang dilakukan dapat berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi masyarakat setempat. Ia menyampaikan ucapan dengan semangat dan gaya bahasa humor yang menghangatkan suasana.[^mp]