TABANAN,MEDIAPELANGI.com – Krama Banjar Adat Baturiti, Desa Adat Bale Agung, Kerambitan, menggelar Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, yang melibatkan sejumlah upacara tradisional seperti Ngaben, Ngelungah, Ngelangkir, Metatah, dan Nelubulanin. Acara yang dipusatkan di GOR Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ini mendapatkan apresiasi tinggi dan dukungan langsung dari Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, pada Minggu (12/11).
Upacara yang diikuti oleh ratusan peserta ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Anggota Komisi IV DPR RI, perwakilan DPRD Provinsi Bali, dua anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat, unsur Forkopimcam Kerambitan, Perbekel, Bendesa Adat, Panitia Karya, dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan Karya oleh Banjar Adat Baturiti, Desa Adat Bale Agung. Ia mengakui bahwa konsep dan semangat gotong royong yang mendasari pelaksanaan Karya tersebut mampu membantu meringankan beban masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi atas pelaksanaan Karya yang dilakukan oleh Banjar Adat Baturiti, Desa Adat Bale Agung yang didasari dengan konsep dan semangat gotong royong yang mampu membantu meringankan beban masyarakat,” ujar Sanjaya.
Sanjaya juga menyatakan kegembiraannya melihat masyarakat semakin memahami dan mengapresiasi makna dari Yadnya. Melalui Ngaben dan Manusa Yadnya bersama, beban masyarakat, khususnya yang kurang mampu, dapat diringankan. Politisi asal Dauh Pala Tabanan ini menekankan bahwa semangat gotong royong dalam mewujudkan Yadnya perlu terus dipupuk dan didorong. “Saat ini masyarakat sudah sangat semangat, gotong royong mewujudkan Yadnya. Tujuannya apa? Untuk meringankan beban, untuk meringankan peson-peson masyarakat,” tambahnya.
Menurut I Nengah Sandiana, Ketua Panitia, puncak upacara Karya akan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2023. Upacara ini akan dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Siwa Putra Parama Manik Kusuma Manuaba dari Griya Agung Kemoning Sari Manuaba, Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti Kerambitan. Upacara Pitra Yadnya diikuti oleh 40 Sawa dan 17 Ngelungah serta Ngelangkir (Nyaplas/Sepisanan). Gotong-royong dari masyarakat dijadikan fokus utama dalam pelaksanaan Karya ini, sejalan dengan semangat yang selalu ditekankan oleh Bupati Sanjaya.
Biaya yang dikenakan untuk setiap sawa adalah sebesar 4 juta rupiah untuk penduduk asli Banjar Baturiti dan Rp 4,5 juta untuk penduduk luar Banjar Baturiti. Sementara itu, biaya untuk Ngelungah sebesar Rp 500 ribu per orang.
Untuk upacara Manusa Yadnya, diikuti oleh 75 orang Metatah dan 7 orang Nelubulanin, dengan biaya sebesar Rp 500 ribu per orang. Panitia Karya berharap agar Bupati beserta jajaran terus memberikan dukungan dan mengawal program pembangunan di wilayah Banjar Adat Baturiti.[*mp]