DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam.
Namun sayangnya tingkat konsumsi ikan di Bali masih rendah bahkan lebih rendah dari tingkat konsumsi ikan tingkat nasional. Dimana di tingkat nasional sudah mencapai 59 kg/kapita per tahun, sedangkan di Bali per Tahun 2022 baru 45,87 kg/kapita per tahun. Untuk itu, gerakan makan ikan setiap hari harus terus dilakukan agar tumbuh kesadaran masyarakat akan manfaat ikan dan mengkonsumsinya sebagai sumber protein sehari-hari.
Harapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 Tahun 2023 di UPTD P2B, Sangeh, Badung, Selasa (21/11).
Lebih jauh dalam sambutannya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menyampaikan bahwa ikan yang dikonsumsi itu tidak mesti mahal, ada ikan yang murah namun tetap memiliki kandungan protein dan omega tinggi seperti lele, kembung, lemuru. Ditambahkannya, melalui program gerakan makan ikan, kita juga melakukan edukasi manfaat mengkonsumsi ikan dan meminta terutama kepada ibu-ibu agar menjadikan ikan sebagai menu utama sehari hari.
“Gerakan membumikan makan ikan terus kita gelorakan, masih ada kesan ikan itu amis, mahal, dan pengolahannya susah. Padahal ikan yang protein dan omeganya tinggi tidak mesti salmon, ikan seperti lemuru, lele, kembung harganya tidak mahal. Disamping itu pengolahan ikan tidak hanya di goreng sebetulnya, satu ikan bisa dibuat dengan berbagai macam olahan yang lezat untuk keluarga,” imbuhnya.
Peringatan Hari Ikan Nasional Tahun 2023 kali ini juga diisi dengan pemberian makanan tambahan berbahan ikan kepada anak sekolah, pemberian paket gemar ikan, lomba masak serba ikan serta lomba memancing.[*mp]