TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan, di bawah kepemimpinan Bupati I Komang Gede Sanjaya, menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan subak dalam persembahyangan bersama yang berlangsung di Pura Luhur Batukau, Desa Wangaya Gede, Penebel, Tabanan, pada Minggu (10/12).
Acara yang dihadiri oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Bali N. Adi Wiryatama, Ida Tjokorda Anglurah, dan para pejabat terkait, merupakan bentuk dukungan spiritual dan sosial dari pemerintah terhadap komunitas pertanian di Tabanan.
Ketua DPRD Provinsi Bali, N. Adi Wiryatama, menyampaikan kebanggaannya atas kekompakan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga tradisi subak yang menjadi ciri khas Kabupaten Tabanan.
“Subak yang utuh hanya ada di Kabupaten Tabanan. Kita bersama-sama, tidak hanya pengurus subak tetapi juga masyarakat, mempertahankan tradisi adiluhung warisan leluhur pendahulu,” ujar N. Adi Wiryatama.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk mewujudkan pembangunan menyeluruh, khususnya melalui ketahanan pangan. Dukungan terhadap tradisi subak dianggap sebagai langkah penting dalam mencapai visi misi besar Pemkab yang mengedepankan nilai-nilai sosio-agraris-religius dan konsep Tri Hita Karana.
“Pemerintah sangat peduli tentang keberadaan subak dan pekaseh di Bali, khususnya di Tabanan. Ini adalah spirit kita, dukungan kita terhadap kelestarian tradisi, seni, adat, dan budaya yang ada di Bali,” ujar Bupati Sanjaya.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Bali dan seluruh pihak yang turut serta dalam kegiatan persembahyangan bersama ini. Dia menyoroti peran penting Tjokorda Anglurah Tabanan yang konsisten dalam pelestarian adat, agama, dan budaya, melibatkan 428 subak dan subak abian di Tabanan.
“Sejarah mencatat dan hari ini pun masih kita rasakan, bahwa alam di Tabanan ini dari sembilan Kabupaten/Kota yang ada di Bali, hanya Tabanan yang masyarakatnya sangat konsen dan memegang teguh dunia persubakan dan sangat peduli dengan alam pertanian. Tidak salah kita di Tabanan disebut lumbung pangannya Bali,” tambah Bupati Sanjaya.
Persembahyangan bersama ini diharapkan tidak hanya menjadi wujud dukungan spiritual, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga sistem irigasi dan keberlanjutan pertanian di Tabanan.[*mp]