TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Ribuan Aparat Sipil Negara (ASN) dan Non ASN di Kabupaten Tabanan menyatukan semangat dalam prosesi Melaspas Bagia Pula Kerti dan Karya Agung Panca Wali Krama. Acara yang berlangsung pada Redita Pang Sinta, Minggu (17/12), di Padmasana Kantor Bupati Tabanan ini dihadiri oleh Bupati I Komang Gede Sanjaya, Sekda, para Asisten, Kepala OPD, serta Camat se-Kabupaten Tabanan.
Bupati Sanjaya bersama-sama dengan Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba Griya Taman Sari Tabanan, Pemangku, dan Prawartaka Karya memimpin persembahyangan dengan khidmat sebagai bagian dari rangkaian ritual. Setelahnya, Bupati berbaur dengan jajaran dan pegawai, berinteraksi dengan semangat tinggi, serta menikmati sajian di Pewaregan atau dapur umum yang disiapkan khusus untuk konsumsi pengayah dalam perhelatan Karya Agung.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya mengajak seluruh elemen untuk merenungkan makna Ngenteg Linggih sebagai ungkapan terima kasih dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ia juga mendorong keterlibatan penuh elemen Pemerintah Kabupaten Tabanan agar upacara-upacara tersebut dilaksanakan dengan tulus, khusuk, dan memahami filosofi setiap rangkaian, sehingga masing-masing yadnya memiliki makna yang mendalam.
Puncak Karya Agung dijadwalkan pada Anggara Umanis Landep tanggal 27 Desember 2023, bertepatan dengan Purnamaning Sasih Kepitu. Rangkaian acara ini akan berakhir pada Buda Wage Warigadian 7 Februari 2024 dengan prosesi Upacara Tutug Bulan pitung Dina. Tujuan dari Karya Agung ini adalah untuk mengukuhkan kembali kedudukan atau linggih Niyasa sebagai tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi.
Penting untuk dicatat bahwa selama hampir 70 tahun, Pemerintah Kabupaten Tabanan tidak pernah melaksanakan Karya Agung. Keputusan ini diambil untuk menghindari potensi hal-hal yang tidak diinginkan dan bersifat negatif.
Bupati Sanjaya menjelaskan bahwa berdasarkan petunjuk Sulinggih, acara ini dihelat secara besar-besaran karena Pemerintah Kabupaten Tabanan mengayomi seluruh kabupaten, bukan hanya satu atau beberapa desa. Intinya adalah untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, menciptakan harmoni di tengah masyarakat.[*mp]