TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Penghujung pekan tak menyurutkan semangat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya untuk tetap hadir sebagai Murdaning Jagat Tabanan dalam Karya yang dilakukan oleh masyarakat.
Kali ini, Bupati Sanjaya kembali menghadiri Upacara Ngaben Massal dan Nyekah Massal Toya Pranawa Banjar Adat Dalem di Balai Banjar Adat Dalem, Banjar Buahan Kelod, Desa Buahan, Tabanan, pada Jumat (22/12).
Upacara ini merupakan bagian dari Karya Pitra Yadnya yang dipuput oleh Ida Pedanda Kemenuh Ring Griya Tunjuk dan akan mencapai puncaknya pada Redite Wage, Wuku Landep pada 24 Desember mendatang. Bupati Sanjaya, dalam kesempatan ini, didampingi oleh Anggota DPR RI, I Made Urip beserta istri, Sekda, Para Kepala OPD, Kepala Bagian terkait di lingkungan Pemkab, Camat Tabanan, Unsur Forkopimcam Tabanan, Perbekel, dan Bendesa Adat setempat.
Sebanyak 36 Sawa terlibat dalam Karya ini, terdiri dari 15 Sawa laki-laki dan 21 Sawa perempuan. Selain itu, ada juga 4 Sawa yang ikut dalam ngelangkir, serta Warak Keruron sejumlah 48. Biaya pelaksanaan Karya dikumpulkan dari urunan adat sebesar 300 ribu rupiah per KK dari total 208 KK. Pemerintah Kabupaten Tabanan, sebagai Murdaning Jagat, turut memberikan doa restu, serta membantu pembangunan di masyarakat.
Partisipasi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam Karya ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan pola pembangunan semesta berencana. Mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani dengan memperhatikan pelestarian Adat, Agama, Seni, dan Budaya menjadi komitmen pemerintah dalam keseimbangan pembangunan yang harmonis, baik pada skala besar maupun skala kecil.
Bupati Sanjaya memberikan apresiasi tinggi bagi kekompakan dan gotong-royong masyarakat Desa Buahan yang rutin melaksanakan Karya Atiwa-tiwa setiap lima tahun sekali. Ia menyatakan bahwa skema konsep Karya ini, dengan biaya yang terjangkau tanpa perbedaan antar sawa, mencerminkan keberagaman setiap desa. Bupati juga mengungkapkan rencananya untuk membuat regulasi dan aturan yang dapat diadopsi oleh seluruh desa di masa yang akan datang.
“Manggala-manggala tiang di sini dalam membangun sebuah Yadnya dengan skema konsep seperti sekarang ini hanya dengan 300 ribu, tanpa ada lagi perbedaan antar sawa. Ini memang berbeda-beda setiap desa, kita kombinasikan nanti ke depan bagaimana kita membuat regulasi dan aturan. Sehingga kita selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam suatu konsep yang tertata,” ungkap Bupati Sanjaya.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya juga menjelaskan filosofi dan esensi pentingnya pelaksanaan Karya Pitra Yadnya bagi umat Hindu Sedharma. Putu Sudana, Sekretaris Panitia Karya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Pemerintah yang turut hadir mengikuti Karya Pitra Yadnya yang berlangsung di siang hari itu. “Saya selaku manggala prawartaka mewakili Krama Banjar Buahan Kelod, Desa Buahan Tabanan, sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah memberikan perhatian dan juga bantuan berupa hibah, yang akan digunakan untuk kelancaran pelaksanaan Karya Atiwa-tiwa ini,” ujarnya.[*mp]