TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Prosesi Upacara Melasti ke Segara Tanah Lot, menjadi sorotan utama di Kantor Bupati Tabanan pada Jumat (22/12). Rangkaian karya agung ini, termasuk Mepedudusan Agung, Menawa Ratna, Memungkah, Melaspas, dan Ngenteg Linggih, dipandu oleh kebijaksanaan para pemangku dari Desa Adat Kota Tabanan.
Upacara dimulai dengan keharuan matur piuning di Padmasana di Kantor Bupati Tabanan, diteruskan dengan nedunang Ida Bhatara yang di linggihkan pada joli yang diusung oleh para pejabat Pemkab Tabanan dan staf. Ribuan masyarakat, bersama dengan para pegawai Pemkab Tabanan, bergabung dalam barisan yang mengalir menuju Pantai Tanah Lot, mempersembahkan kehormatan dalam prosesi iring-iringan upacara melasti.
Melintasi sejumlah wilayah, termasuk Kota Tabanan, Grokgak Gede, Desa Adat Demung, Banjar Panti, Desa Nyintdah, dan Banjar Ulun Desa Beraban, prosesi kemudian tiba di Penataran Pura Luhur Tanah Lot. Ketua Umum Panitia Karya, I Gde Susila, menjelaskan bahwa upacara melasti diadakan setelah upacara mendak siwi sehari sebelumnya.
Tujuan utama upacara melasti adalah menyucikan prelingga, uparengga karya, dan Ida Bhatara Tirta. Susila, yang juga menjabat sebagai Sekda Tabanan, menambahkan bahwa dalam upacara melasti ini dilaksanakan juga upacara pekelem ke Segara Tanah Lot. Sebagai persembahan suci, korban berupa kambing selem, bebek selem, dan siap selem disajikan. Acara ini juga melibatkan nunas tirta amerta atau pekuluh di tengah samudra sebagai pelengkap dan penyempurna dari seluruh tirta yang dituwur sebelumnya.
Upacara Melasti di Tanah Lot ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba dari Griya Taman Sari Tabanan. Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan, beserta nyonya turut hadir menyaksikan, bersama para pejabat dan pegawai Pemkab Tabanan, serta ribuan masyarakat yang memenuhi area sekitar. Keberlangsungan upacara melasti ini tak hanya mencerminkan penghargaan terhadap tradisi leluhur, tetapi juga memperkaya spiritualitas masyarakat Tabanan.[*mp]