TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Ratusan warga yang terdampak proyek jalan Tol Gilimanuk-Mengwi melakukan aksi damai di jalan Jurusan Antosari-Pupuan, Banjar Gulingan, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Minggu (14/1).
Mereka memasang baliho dan menuntut kejelasan serta segera diputuskannya pembayaran uang pengganti atas lahan yang terdampak proyek tersebut.
Ketua Forum Perbekel Terdampak Jalan Tol, I Nyoman Arnawa, menyatakan bahwa warga terdampak sudah berkumpul sejak pagi dan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri PUPR untuk memberikan kepastian terkait pembayaran ganti untung. Proyek jalan tol tersebut, yang sudah berlangsung hampir tiga tahun, belum memberikan kejelasan kepada warga terdampak.
Arnawa menjelaskan bahwa meskipun hasil rapat di Wisma Bima Kuta dengan Kementerian PUPR menunjukkan penggunaan dana APBN, warga masih belum menerima informasi terkait kepastian pembayaran. Meskipun SK penlok (Surat Keputusan Penetapan Lokasi) sudah diterbitkan, permohonan jaminan kredit untuk pembebasan lahan ditolak.” Ketidakpastian ini membuat masyarakat ragu untuk merenovasi rumah mereka,”jelas Arnawa yang juga Perbekel Lalang Linggah itu.
Aksi damai tersebut melibatkan puluhan perbekel yang didukung ratusan warga, mereka memasang baliho di lokasi rencana pintu tol Antosari. Salah satu baliho menuntut kepastian dan tegas dari Presiden Jokowi dan Menteri PUPR terkait pembayaran ganti untung terdampak Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk.
I Nyoman Arnawa menyatakan bahwa surat langsung kepada Presiden Jokowi sudah dikirim, namun hingga saat ini belum mendapat respons. “Para perbekel juga mengungkapkan kesulitan menjawab pertanyaan warga terkait kelanjutan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, dan mereka menyoroti bahwa keputusan tertinggi sekarang berada di tangan presiden,”pungkas Arnawa.[*mp]