TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir sebagai saksi dalam Uleman Karya Ngaben Bersama yang diselenggarakan di Wantilan Pura Prajapati Apit Toya, Desa Adat Belayu, Marga. Kegiatan ini merangkum Pitra Yadnya yang dirangkaikan dengan Karya Manusa Yadnya dan telah dimulai sejak 25 Desember 2023 lalu, mencapai puncaknya pada Selasa, 17 Januari 2024.
Dalam acara tersebut, hadir pula Perwakilan PJ Gubernur Bali, Ketua DPRD Bali dan anggota, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Asisten 2, para Kepala OPD terkait, Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat, unsur Forkopimcam Marga, Perbekel, Bendesa Adat, serta tokoh masyarakat setempat.
Karya Agung yang disebut sebagai sebuah upacara yang luar biasa, dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Made Paketan dari Griya Gede Belayu dan Ida Pedanda Gede Putra Gel-Gel dari Griya Kelodan Belayu. Keunikan dari karya ini terletak pada kolaborasi antara lima banjar dan dua desa, yaitu Banjar Batannyuh dan Banjar Umadiwang dari Desa Batannyuh, serta Banjar Pekandelan, Peken, dan Gunung Siku dari Desa Peken. Meskipun berasal dari dua desa yang berbeda, mereka tetap satu dalam Desa Adat Belayu.
Karya ini melibatkan 121 sawa gede dengan iuran sebesar 4 juta rupiah masing-masing. Selain itu, ada juga peserta Ngelungah sebanyak 7 orang dengan biaya 1,2 juta rupiah, serta Meparisuda sebanyak 38 peserta dengan biaya 1,1 juta rupiah. Kegiatan ini juga mencakup Metelubulanan dengan 40 peserta dan Metatah atau Mesangih dengan 56 peserta.
Bupati Sanjaya mengapresiasi kerjasama yang luar biasa dari warga setempat dalam menyelenggarakan karya gabungan dua desa dan lima banjar ini. Baginya, pelaksanaan Karya Agung bukan hanya pemenuhan kewajiban umat Hindu Bali dalam memberikan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian tradisi, adat, agama, dan seni budaya yang kental di Tabanan.
“Hari ini, saya Bupati Tabanan datang Ngupasakasi Pitra Yadnya, pengabenan bersama yang sangat luar biasa. Karena ada sawa sampai 121 dari 2 Desa dan 5 Banjar, semuanya kompak bersatu. Membuktikan bahwa konsep para leluhur kita di masa lalu dalam membangun karya secara gotong-royong, tujuannya yaitu meringankan beban masyarakat. Bayangkan dengan biaya di bawah 10 juta kita sudah bisa membangun karya yang sangat agung sekali,” ungkap Sanjaya.
Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah selalu hadir untuk memberikan kontribusi, mengayomi, dan membantu meringankan beban masyarakat, serta berharap agar kegiatan masyarakat dapat dilaksanakan dengan ringan dalam segi materi dan secara tulus ikhlas.
Sebagai Ketua Panitia, I Nyoman Semadi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Tabanan dan seluruh peserta. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan karya ini rutin dilakukan dan telah masuk dalam Perarem Adat. Penggabungan lima banjar ini bertujuan mempercepat Pitra Yadnya, dan ia sangat menghargai dukungan masyarakat dalam melaksanakan karya yang juga berfungsi membantu meringankan beban masyarakat.[*mp]