TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Hari keempat pencarian dan penyisiran korban Ali Syaifuloh, seorang ABK Kapal Riski Mubarok yang diduga terjatuh dan tenggelam di tengah laut pantai Soka Selamadeg Tabanan, masih belum membuahkan hasil.
Keberlanjutan upaya pencarian ini melibatkan Satpolairud Polres Tabanan, Basarnas Pos Jembrana, Polsek Selemadeg, BPBD Kab. Tabanan, Buana Bali Rescue, dan RAPI Selemadeg, Sabtu (10/2).
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sugianyar Ardika, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan menggunakan Rubber Boat/RIB 01 Gilimanuk (Basarnas) dengan rute dari Pantai Pengambengan Negara Jembrana hingga Pantai Soka Selemadeg Tabanan. Selain itu, pencarian juga melibatkan penggunaan Drone Thermal dan penyisiran jalan kaki dengan rute ke arah Timur dari Pantai Soka menuju Pantai Klecung Selemadeg Tabanan pada malam hari, serta ke arah Barat dari Pantai Soka menuju Pantai Batu Lumbang, Pantai Bonian, dan Pantai Suan Galuh Selemadeg Tabanan pada siang hari.
Dalam pencarian dan penyisiran jalan kaki, tim juga melakukan dialogis dengan para nelayan, pedagang, dan warga masyarakat yang beraktivitas di pinggir pantai untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu dalam menemukan korban atau hal-hal mencurigakan.
Sayangnya, hingga pukul 16.30 Wita, hasil pencarian dan penyisiran korban Ali Syaifuloh masih nihil. Oleh karena itu, kegiatan pencarian dihentikan untuk sementara dan dijadwalkan akan dilanjutkan pada hari Minggu (11/2) mulai pukul 08.00 Wita. Pihak berwenang masih berupaya maksimal untuk menemukan korban.
Diberitakan sebelumnya Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Riski Mubarok dikabarkan tenggelam di perairan Soka, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, pada Selasa (6/2) sekitar pukul 23.30 WITA.
Kejadian ini terjadi saat kapal tersebut sedang melaut untuk menangkap ikan. Kapal yang berangkat melaut sekitar pukul 16.00 Wita, dari Pelabuhan Pengambengan Jembrana bersama ABK lainnya untuk menangkap ikan.
Sesampai di Perairan Soka Selamadeg Tabanan Selasa malam sekitar pukul 23.30 wita, ABK lainnya bermaksud menurunkan jaring untuk menangkap ikan, tiba – tiba terlihat korban terjatuh dari kapal ke laut dan tenggelam.
Melihat rekannya jatuh, kemudian dilaporkan kepada Nahkoba kapal dan Nahkoda merintahkan Juri Mudi untuk berhenti serta menyalakan lampu untuk melakukan pencarian namun korban tidak ditemukan.[*mp]