TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kabupaten Tabanan telah mengalami perubahan revolusioner dalam pendidikan melalui pengembangan buku digital pendidikan lingkungan pada Proyek SDGs (Sustainable Development Goals) Buku Digital Pendidikan Lingkungan yang dipelopori oleh para guru sebagai bagian dari tim pengembang bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.
Proyek inovatif ini, di bawah naungan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) yang didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Telah mengubah paradigma pembelajaran di wilayah ini.
Para guru yang tergabung dalam tim pengembang buku digital pendidikan lingkungan di Kabupaten Tabanan menampilkan peran yang krusial dalam upaya mengadaptasi kurikulum pendidikan dengan teknologi mutakhir.
Melalui diskusi dengan ahli Prof. Shinichi Tajiri dari Universitas Mejiro, Tokyo dan Ms. Yuko Ishibashi, yang merupakan wakil manajer proyek IEPF, pada Jumat 23 Februari 2024.
Para guru mengutarakan bahwa melalui kolaborasi yang erat antar-guru, mereka berhasil menghasilkan materi-materi ajar yang interaktif dan relevan dengan isu-isu lingkungan terkini di Kabupaten Tabanan.
Terutama terkait pengelolaan sampah di lingkungan terdekat, penghematan air, dan pemanfaatan tanah di lingkungan sekitar.
Peran aktif para guru dalam tim pengembang tidak hanya memperkaya materi pembelajaran, tetapi juga memastikan bahwa konten yang disajikan sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan pendidikan di Kabupaten Tabanan.
Hal ini untuk menciptakan kesempatan bagi para siswa untuk belajar sambil menerapkan pembelajaran di lingkungan sekitarnya.
Transformasi pendidikan yang mereka ciptakan bukan hanya mencakup peningkatan kualitas materi pembelajaran, tetapi juga mengubah paradigma belajar mengajar menjadi lebih dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Keunggulan dari buku digital pendidikan lingkungan ini terletak pada pendekatan yang menarik bagi para pelajar.
Dimana pembelajar saat ini dekat dengan gawai. Bukan hanya menyajikan informasi secara teoritis, tetapi juga memperlihatkan konsep-konsep lingkungan melalui animasi, video, serta permainan edukatif yang memikat.
Hal ini tidak hanya membuat materi pembelajaran lebih menarik, tetapi juga memicu kreativitas serta daya nalar siswa dalam memahami isu-isu lingkungan.
Dalam diskusinya, Prof. Tajiri menyampaikan cara pengembangan buku digital pendidikan lingkungan dan cara mengajarkan ke anak-anak. Buku merupakan model yang bisa menggali pengetahuan serta keterampilan siswa berdasarkan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Sedangkan mengenai proses pembelajaran, beliau menyampaikan bahwa lima menit pertama merupakan kunci, dimana peran guru sangat penting dalam memantik pemikiran siswa melalui pertanyaan-pertanyaan praktikal bukan teoritis.
Melalui pertanyaan yang dilontarkan, guru akan mendapat jawaban dari anak-anak yang dapat dikembangkan menjadi pembelajaran dan mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Kepedulian para guru terhadap pendidikan lingkungan ini bukan sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bagi generasi mendatang.
Hal ini dilakukan melalui sosialisasi dan praktek langsung upaya mengurangi jumlah produksi sampah melalui pemilahan sampah di lingkungan sekolah dengan maksud menumbuhkan kepekaan masyarakat sekolah akan pentingnya masalah lingkungan.
Melalui upaya sederhana yang dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah, mereka memberikan contoh nyata betapa peran guru sangat penting dalam menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan.
Keterlibatan para guru dalam tim pengembang buku digital ini juga membawa manfaat tidak hanya bagi lingkungan pendidikan, namun juga bagi pribadi masing-masing guru tersebut.
Dampak yang dirasakan para guru terutama perubahan sudut pandang mereka terhadap masalah sampah. Wawasan baru terkait hubungan sampah, air, tanah, dan kondisi social menyadarkan para guru tentang pentingnya mengajarkan pengelolaan lingkungan yang baik kepada para siswa.
“Melalui guru-guru yang tergabung dalam Tim Penyusun Buku Digital ini, kami berharap pengimbasan Pendidikan Lingkungan nantinya dapat berlanjut ke semua sekolah dasar di kab. Tabanan dan kedepannya pendidikan lingkungan ini akan menjadi muatan lokal di Kabupaten Tabanan,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, AP., M.Si.
Meskipun dihadapi dengan berbagai tantangan, diharapkan inisiatif yang telah dilakukan oleh para guru tim pengembang ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi titik awal menuju perubahan budaya masyarakat Kabupaten Tabanan yang lebih peduli terhadap lingkungan kedepannya.
“Serta dapat menginspirasi banyak guru untuk terampil dalam menyikapi perubahan zaman melalui pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya. ***