Bali Nice melalui Upacara Segara Kerthi, Sentuhan Kearifan Lokal pada WWF ke-10
DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Bertepatan dengan perayaan Tumpek Uye pada Sabtu (Saniscara Kliwon Uye), 18 Mei 2024, Pemprov Bali menggelar kegiatan bertajuk ‘Bali Nice’ dengan melaksanakan Upacara Segara Kerthi di Pantai Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan, Denpasar. Selain Upacara Segara Kerthi, Bali Nice juga dimeriahkan pertunjukan budaya dan pelepasan satwa ke alam bebas. Bali Nice merupakan kerja kolaboratif Perangkat Daerah dan instansi terkait di lingkungan Pemprov Bali yang didukung panitia WWF ke-10.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha dalam keterangannya, Jumat (17/5) menyampaikan bahwa Upacara Segara Kerthi bertujuan memohon anugerah Tuhan agar laut bersih secara niskala untuk keharmonisan ekosistem di dalamnya. Menurutnya,hal ini relevan dengan perhelatan World Water Forum (WWF) 2024 yang digelar di Bali, 18-25 Mei 2024. Ritual ini merupakan wujud penghormatan krama Bali terhadap keberadaan air yang menjadi sumber kehidupan. “Ini merupakan upacara yang sangat besar, dipuput tiga sulinggih (Siwa, Budha, Bujangga). Ritual juga dimaksudkan untuk memohon kelancaran pelaksanaan WWF di Bali,” ujarnya.
Selain mengikuti Upacara Segara Kerthi, para delegasi juga dapat menyaksikan pertunjukan budaya seperti Tabuh Gamelan Gong Gede, Topeng Penasar, Tari Sanghyang Jaran, Tari Sanghyang Dedari, Tari Baris Cerekuak, Tari Rejang Putri Maya dan Topeng Sidakarya. Yang menarik, Sanghyang Jaran, Sanghyang Dedari akan diiringi oleh kecak. Tari Rejang Putri Maya juga istimewa karena dibawakan 100 orang penari. Sebagai wujud keseimbangan sekala niskala, Bali Nice akan diisi dengan pelepasan satwa ke alam bebas yang meliputi 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu ke alam bebas.
Berkoordinasi dengan panitia World Water Forum, Pemprov Bali menghadirkan delegasi WWF ke-10 di Kura-Kura Bali dan saat ini 1.700 peserta telah mendaftar untuk mengikuti event Bali Nice. Kadisbud Bali menambahkan, para peserta yang hadir sekaligus memberi upasaksi upacara Segara Kerthi dan sama-sama berdoa agar kegiatan WWF berjalan dengan lancar.
Pada bagian lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun menambahkan, kearifan lokal Bali juga dihadirkan pada Bali Street Carnival WWF ke-10, Senin (Soma Paing, Menail), 20 Mei 2024 di Kawasan ITDC Nusa Dua. Pemprov Bali menghadirkan pertunjukan seni dengan sentuhan teknologi. Bali Street Carnival mengusung tema “Samudra Cipta Peradaban”, yang bermakna upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban. Sejumlah sanggar yang dilibatkan dalam Bali Street Carnival ini yaitu Sanggar Karawitan Bungan Dedari, Sanggar Seni Paripurna Gianyar, Sanggar Seni Pancerlangit, Sanggar Seni Kokar Bali, Sanggar Seni Gumiart dan Sanggar Gita Mahardika.[*mp]