Delegasi Jamaika dan Filipina Mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Delegasi dari Jamaika dan Filipina mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih pada Selasa (21/5). Kedua delegasi ini terpesona dan tertarik dengan keunikan desa Jatiluwih yang menerapkan sistem pengairan tradisional subak.
Manager DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, mengungkapkan bahwa delegasi Jamaika dan Filipina sangat concern terhadap sistem pertanian padi yang diterapkan di Jatiluwih, terutama bagaimana subak mengatur pembagian air.
“Mereka khususnya tertarik pada sistem pembagian air subak Jatiluwih dan pengaturan sistem subak,” jelas Purna.
Tidak hanya tertarik pada sistem pengairan subak, delegasi tersebut juga menanyakan tentang beras merah yang dibudidayakan di Jatiluwih.
Purna menjelaskan bahwa di negara mereka, tidak ada jenis beras selain beras putih. “Mereka penasaran dengan beras merah yang merupakan warisan leluhur di Jatiluwih dan selalu dipertahankan karena sudah memiliki aturan baku,” tambahnya.
Purna juga menjelaskan bahwa pada musim hujan, semua petani di Jatiluwih diwajibkan menanam beras merah sebagai bentuk pelestarian tradisi dan menjaga keberlanjutan warisan budaya. Delegasi tersebut juga bertanya banyak hal, termasuk alasan menanam beras merah meskipun masa panennya lebih lama. “Kami sarankan bagaimana mempertahankan sawah Jatiluwih,” ungkap Purna.
Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi delegasi Jamaika dan Filipina untuk belajar lebih dalam tentang sistem pertanian tradisional yang unik di Bali dan mungkin menginspirasi mereka untuk menerapkan beberapa praktik tersebut di negara mereka.[eka]