TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan menunjukkan komitmennya untuk selalu hadir memberikan apresiasi dan dukungan atas kekompakan masyarakat dalam membangun yadnya.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri acara Ngupasaksi Yadnya Ngaben Bersama dan Metatah Bersama yang digelar di Wantilan Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Sabtu (8/6).
Rangkaian Upacara Ngaben Kinembulan yang dirangkaikan dengan Metatah Bersama ini akan mencapai puncaknya pada Senin (10/6). Kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Desa Adat Kelating, yang terdiri dari 685 KK adat, dalam membangun yadnya. Kekompakan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Bupati Sanjaya.
Dalam sambutannya, Sanjaya mengucapkan terima kasih atas kekompakan masyarakat Desa Adat Kelating yang telah bergotong-royong dalam mewujudkan Yadnya. Ia melihat bahwa masyarakat Tabanan sangat kompak bersatu dalam setiap membangun yadnya, sehingga hal ini bisa menjadi panutan dan inspirasi bagi daerah lain.
“Selama 10 sampai 15 tahun terakhir, masyarakat Tabanan menjadi pionir dalam membangun yadnya. Mereka menerobos tatanan era baru dengan mengadakan ngaben bersama dan metatah bersama dengan biaya yang minimal, namun tetap bermakna. Pemerintah Kabupaten Tabanan sering hadir memberikan upasaksi dan motivasi, karena dalam sebuah yadnya, ukurannya tidak harus mahal atau dilakukan sendiri,” ujar Sanjaya.
Sebagai Guru Wisesa dan murdaning jagat di Kabupaten Tabanan, Sanjaya menyampaikan bahwa yadnya adalah korban suci yang tulus ikhlas. Pelaksanaan yadnya di Bali didasarkan atas persepsi, cara pandang, dan keyakinan. Yadnya yang tulus ikhlas, dipuput oleh Sang Sulinggih dan disaksikan oleh murdaning jagat, adalah yadnya yang paling tinggi.
“Panca Yadnya, baik Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya sudah termasuk dalam awig-awig, perarem, maupun kesepakatan-kesepakatan. Jadi, tidak ada keraguan dalam membangun yadnya secara kompak seperti saat ini,” imbuh politisi asal Dauh Pala tersebut.
Sanjaya bersama jajarannya berkomitmen untuk mewujudkan Pemerintahan Era Baru dengan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Dengan slogan Paduraksa Jayaning Singasana, pemerintah ikut serta membantu meringankan beban masyarakat, terutama dalam pelestarian adat, agama, tradisi, dan seni budaya.
Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Kelating, Dewa Made Maharaja, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sanjaya beserta jajaran yang telah hadir dan menyaksikan langsung rangkaian upacara Yadnya tersebut. Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Tabanan selalu memberikan dukungan dalam setiap kegiatan di masyarakat.
Dewa Made Maharaja menjelaskan bahwa rangkaian upacara ini diikuti oleh 36 sawa dengan biaya Rp. 5 juta per sawa, 39 orang ngelangkir, 10 ngelungah, 1 orang nebusin dengan biaya masing-masing Rp. 1 juta per orang, serta 19 orang metatah/mesangih, 10 orang nelubulanin, dan 3 orang ngerorasin dengan biaya masing-masing Rp. 1,5 juta per orang.
Setelah menyaksikan rangkaian upacara metatah massal, Bupati Sanjaya beserta jajaran melayat ke rumah duka Almarhum Ibu Ketua TP PKK Desa Kelating, Ny. Ni Luh Nyoman Supartini, S.Pd (58), yang merupakan istri dari Bapak Perbekel Desa Kelating. Sanjaya menyampaikan duka terdalam atas kepergian almarhum yang meninggal pada Kamis, 6 Juni lalu akibat sakit gagal ginjal, dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa dan I Wayan Lara, Asisten II, jajaran pimpinan OPD terkait, Camat dan jajaran Forkopimcam Kerambitan, serta Bendesa Adat setempat. Kehadiran Sanjaya beserta jajaran mendapat sambutan hangat dan penuh sukacita dari krama adat setempat yang memadati area wantilan.[*rls]