fbpx
BirokrasiDenpasar

Mahendra Jaya Menerima Peraih Penghargaan Kalpataru Bali

"Penting untuk Pilah, Olah dan Kelola Sampah"

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya bangga karena Bali dapat kembali memperoleh penghargaan Kalpataru. Hal tersebut disampaikan oleh Mahendra Jaya saat menerima Komang Anik Sugiani yang merupakan penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori perintis lingkungan di Kantor Gubernur Bali pada Selasa (25/6) sore.

“Saya sangat bersyukur, bangga dan terhormat atas apa yang sudah dicapai, tapi saya harap ini bukan ujung namun awal agar ke depan dapat menjaga alam Bali menjadi lebih baik,” ujar Mahendra Jaya. Ia menyampaikan bahwa Kalpataru merupakan penghargaan terkait pelestarian lingkungan yang sangat prestise bahkan dahulu akan diarak keliling kota dan dibuatkan monumen ketika memperoleh penghargaan bergengsi itu.

Sementara itu, Anik Sugiani menyampaikan bahwa kepeduliannya kepada lingkungan sudah dimulai sejak tahun 2009 dan berlanjut terus hingga tahun 2020 membentuk Yayasan Project Jyoti Bali (YPJB) dimana melalui yayasan tersebut ia memberikan pembelajaran gratis atau dibayar menggunakan sampah kepada anak-anak. “Jadi kita mengedukasi bagaimana dari kecil kita arahkan mereka untuk pilah, olah dan kelola sampah untuk menjadi barang yang bernilai,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Bali Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Semesta Berencana dan Raperda RPJPD Provinsi Bali

Disamping itu YPJB juga memberdayakan anak-anak, remaja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja untuk membuat produk dari sampah plastik serta mengolah sampah organik menjadi ekoenzim. Saat ini Anik Sugiani tengah fokus mengembangkan pariwisata berbasis pertanian di Desa Kedis yaitu sawah ekoenzim. Tujuannya adalah untuk mengajak para petani untuk kembali ke sistem pertanian organik. Serta juga akan lebih banyak mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pilah, olah dan kelola sampah melalui kegiatan safari sekolah yang menyasar anak-anak.

Di sisi lain Pj. Gubernur Bali menyampaikan bahwa pemilahan sampah harus dilakukan. “Tanpa dipilah ongkosnya mahal, biaya jauh lebih murah ketika telah dipilah,” kata birokrat asal Buleleng tersebut. Biaya pengolahan sampah akan jauh lebih murah jika sampah telah terpilah dengan baik. Menurutnya seberapapun besar kekuatan fiskal pemerintah untuk pengolahan sampah, pasti akan jebol jika sampah tidak terpilah dengan baik.

Baca Juga:  Bupati Tabanan dan Ketua TP PKK Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

Sedangkan Gede Praja Mahardika, founder Yayasan Sahabat Bumi Bali yang mendampingi Anik Sugiani menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali. Menurutnya Pemerintah Provinsi Bali merupakan Pemda pertama yang mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan sampah melalui Pergub Bali No. 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pergub Bali No. 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.[*rls]

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.