fbpx
PolitikTabanan

Dewan Minta Pemkab Tabanan Jangan Terlena dengan WTP

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi atas torehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sudah sepuluh kali berturut-turut diraih oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.
Namun, DPRD juga mengingatkan agar Pemkab Tabanan tidak terlena dengan capaian tersebut. Peringatan ini disampaikan oleh sejumlah anggota DPRD saat rapat kerja Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Tabanan pada Senin (1/7).

Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga, menegaskan bahwa keberhasilan dalam meraih opini WTP merupakan buah dari kinerja pemerintahan dalam menyusun laporan keuangan yang baik, sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengeluarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dengan opini WTP. “Pemkab tidak boleh terlena dengan hasil WTP. Harus tetap rasional dalam proses perencanaan, khususnya dalam menggali potensi daerah melalui sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkap Dirga.

Dirga mendorong agar Pemkab Tabanan membuat terobosan baru berupa regulasi untuk lebih mendongkrak pencapaian PAD, mengingat

Kabupaten Tabanan selama ini masih bergantung pada dana perimbangan dari pusat yang nilainya cukup besar. Dia juga menyampaikan adanya usulan dari anggota fraksi untuk segera ditindaklanjuti. “Jangan puas dengan mendapatkan WTP. Namun, tetap berjuang bagaimana WTP yang kita harapkan berkualitas,” tegas Dirga.

Lebih lanjut, Dirga mengungkapkan bahwa terdapat temuan dari BPK yang belum mendapatkan jawaban dari TAPD dan nantinya akan ditelusuri pada rapat kerja berikutnya. Selain itu, terkait digitalisasi yang belum terlaksana sampai saat ini, dia menekankan pentingnya pelaksanaan digitalisasi secepatnya untuk mengantisipasi kebocoran anggaran dan agar tidak menjadi temuan lagi.

Baca Juga:  DPRD Soroti Maraknya Bangunan Liar di Kabupaten Tabanan

Dirga juga menekankan optimalisasi pendapatan dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) di segala lini dengan menempatkan anak muda yang paham teknologi serta tenaga profesional yang ditempatkan di desa. “Karena semua yang dilakukan di kabupaten sumbernya dari desa, bekerja profesional dalam meningkatkan PAD,” jelasnya.[eka]

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.