TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Ketua PAC PDIP Kediri, I Nyoman Mulyadi, beberapa waktu lalu dicalonkan menjadi bakal calon bupati Tabanan pada Pilkada Serentak 2024 oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Tabanan. Pencalonan ini menuai reaksi dari DPC PDIP Tabanan yang segera memanggil Mulyadi untuk meminta klarifikasi terkait sikapnya mencalonkan diri dari partai lain.
Meskipun mendapat panggilan dari DPC PDIP Tabanan, Mulyadi tetap bersikap tenang dan justru semakin gencar turun bertemu masyarakat. Ia menanggapi pemanggilan tersebut dengan santai dan menggunakan peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” untuk menggambarkan situasi ini.
“Peribahasa itu bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh guru, akan ditiru oleh murid mentah-mentah. Guru adalah sosok yang digugu lan ditiru, maka sudah sepantasnya hal-hal baik semata yang ditunjukkan oleh guru dalam kesehariannya,” ujar Mulyadi.
Peribahasa menohok tersebut disampaikan kepada Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya. “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari,” tegas Mulyadi.
Saat dikonfirmasi, Mulyadi menjelaskan bahwa ia ingin memberikan ruang kepada Ketua DPC PDIP Tabanan untuk berpikir. “Saya hanya ingin memberikan ruang kepada Bapak Ketua DPC PDIP Tabanan untuk berpikir,” ungkapnya.
Namun, Mulyadi tidak memberikan alasan jelas mengapa ia tidak menghadiri pemanggilan tersebut. Mengenai langkah yang akan diambil jika ada pemanggilan lagi, Mulyadi juga tidak bersedia berkomentar lebih jauh. “Ya pokoknya tidak ada alasan, dan mengenai pemanggilan selanjutnya, nanti saja itu dibahas. Kalau ngomongin yang besok ya besok saja, jangan sekarang,” jawabnya singkat.
Sikap Nyoman Mulyadi ini memperlihatkan ketenangan dan keyakinannya dalam menghadapi situasi ini, sementara DPC PDI Perjuangan Tabanan terus menunggu klarifikasi lebih lanjut terkait pencalonan Mulyadi sebagai bakal calon Bupati Tabanan dari partai lain.[eka]
