DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Delapan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Tabanan melaporkan Ketua DPD II Golkar Tabanan, I Nyoman Wirya, ke DPD I Golkar Bali. Laporan tersebut disampaikan pada Rabu (10/7) di Kantor DPD I Golkar Bali
Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, delapan PK Golkar Tabanan menyampaikan aspirasi mereka terkait sikap Ketua DPD II yang dinilai menyimpang dari garis
“Delapan PK ini meminta bertemu dengan pengurus DPD I Golkar Bali. Kami pun memenuhi permintaan itu, dengan membahas beberapa hal, terutama terkait delapan PK yang disepakati dengan adanya Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Tabanan,” ungkap Sugawa
Sugawa Korry menyatakan, DPD I Golkar Bali tidak akan memanggil Nyoman Wirya untuk menyempurnakan sikap terkait tersebut demi menjaga kondusivitas internal partai. “ Untuk menjaga kondusifitas, sementara ini kami tidak akan memanggil Ketua DPD II (Nyoman Wirya),” jelasnya.
Sementara itu, Tokoh Golkar Tabanan, I Nyoman Weda Utama yang akrab disapa Tatit, menjelaskan bahwa kedatangan delapan PK Golkar ke DPD I bertujuan untuk melaporkan upaya penjadwalan pleno oleh PK Tabanan yang diduga digagalkan oleh Ketua DPD II Golkar Tabanan.
“PK juga meminta kepada DPD I, supaya menjatuhkan sanksi kepada yang bersangkutan (Nyoman Wirya),” tegas Tatit.
Tatit menambahkan bahwa penyimpangan yang dilakukan Wirya diduga terkait dengan adanya pertemuan antara dirinya dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan, Komang Gede Sanjaya. Pertemuan tersebut dinilai membuat gerah PK Golkar Tabanan yang berharap Golkar dapat bangkit kembali melalui
“Kami ingin menghadapi suatu perubahan. Jadi di internal partai tidak boleh ada penyimpangan. Pak Nyoman Wirya sudah melangkah cukup jauh (mengadakan pertemuan di rumah makan),” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua DPD II Golkar Tabanan, I Nyoman Wirya, menentang adanya pembicaraan politik dalam pertemuannya dengan Sanjaya. Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya untuk bersilaturahmi dan tidak membahas koalisi.
“Tidak ada perbincangan politik. Jadi tidak sampai bicara soal diskriminasi. Apalagi saat ini kedua partai ini sudah melakukan survei masing-masing,” ucapnya.
Perkembangan ini menandakan adanya dinamika internal yang signifikan dalam tubuh Golkar Tabanan, seiring dengan upaya membangun kekuatan melalui Koalisi Indonesia Maju.***