TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pengelukatan Banyu Pinaruh sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat sisi spiritual dan persatuan masyarakat, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan secara sekala dan niskala. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah kehadiran beliau dalam rangkaian Pengelukatan Agung Banyu Pinaruh yang berlangsung di dua lokasi berbeda, yaitu di Pantai Yeh Gangga, Tabanan dan Pantai Abian Kapas, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Minggu (14/7).
Lokasi pertama yang dikunjungi oleh Bupati Sanjaya adalah kegiatan Banyu Pinaruh dan Baruna Astawa yang diselenggarakan oleh Pinandita Sanggrahan Nusantara (PSN) Koorda Tabanan di Pantai Yeh Gangga, Sudimara, Tabanan. Setelah itu, beliau melanjutkan kunjungannya ke Pantai Abian Kapas, Desa Beraban, Selemadeg Timur, untuk menghadiri Pengelukatan Banyu Pinaruh Masal Gratis yang diselenggarakan oleh Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma bersama Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Selemadeg Timur dan Pandita Sanggraha Nusantara.
Dalam acara tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi positif atas terselenggaranya kegiatan Pengelukatan ini. Pengelukatan Banyu Pinaruh, yang dilaksanakan sehari setelah hari Saraswati, memiliki makna penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Bali. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan kegelapan pikiran dengan ilmu pengetahuan, secara harfiah disebut mandi dengan ilmu pengetahuan. Bupati Sanjaya menggarisbawahi pentingnya ritual ini sebagai sarana untuk membersihkan dan memurnikan jiwa, sehingga masyarakat Tabanan dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian.
“Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan hari ini dapat dikatakan bukanlah kegiatan biasa saja, tetapi dapat dimaknai sebagai sebuah kegiatan luar biasa artinya bagi upaya penguatan sisi spiritual kita bersama,” jelas Sanjaya. Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang hadir untuk saling bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Tabanan Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM).
Pengelukatan Banyu Pinaruh Massal di Tabanan bukan sekadar sebuah upacara adat, tetapi juga merupakan peristiwa yang menggambarkan komitmen kuat dalam membangun dan memperkuat sisi spiritual masyarakat. Bupati Sanjaya dan seluruh peserta acara menegaskan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritualitas sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan yang berkelanjutan. Beliau berharap acara ini terus dilakukan dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi seluruh masyarakat.
Ketua PSN, Jero Mangku Wayan Mertana, menyampaikan bahwa kegiatan Banyu Pinaruh yang diikuti oleh sekitar 1.000 peserta ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PSN setiap enam bulan sekali. “Terima kasih kepada Bapak Bupati Tabanan yang tetap mendukung kegiatan apapun yang dilakukan PSN dalam melayani umat. Bapak tetap mendukung dan memberikan support serta berpesan agar kegiatan-kegiatan ini bisa berlanjut, tidak di sini saja tetapi nantinya akan melibatkan kerjasama yang lebih luas,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga, anggota DPRD Tabanan I Made Muskadana, Sekda dan Para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab, Ketua PHDI Kabupaten Tabanan, Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Tabanan, Camat beserta unsur Forkopimcam setempat, Ketua PSN Korda Tabanan, Ketua MGPSSR Seltim, Ketua Paiketan Pemangku Yoga Dharma serta panitia dan peserta pengelukatan di masing-masing lokasi.[*rls]