TABANAN, MEDIAPELANGI.com – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan menggelar Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Tabanan, Selasa (16/7). Acara ini dihadiri oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, beserta seluruh jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Turut hadir dalam acara ini jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Se-Kabupaten Tabanan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali Dapil Tabanan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tabanan, serta Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tabanan.
Dalam arahannya, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, menjelaskan pentingnya haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan untuk dijadikan visi pembangunan oleh kepala daerah, provinsi, dan kabupaten/kota se-Bali.
“Sepatutnya dijadikan rencana pembangunan jangka panjang menengah dan rencana kerja tahunan. Semua calon kepala daerah agar menggunakan visi misi bersumber dari panduan pembangunan Bali 100 tahun ke depan karena ini pedomannya,” tegas Koster.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bali 100 tahun ke depan akan menghadapi berbagai isu strategis, baik permasalahan maupun potensi yang bisa menjadi diskusi dalam ruang-ruang dialektika. Sanjaya mengutip pernyataan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, yang pernah menanyakan kepada Bung Karno mengenai kejujuran orang Bali. Bung Karno menjawab bahwa orang Bali hidup lurus dan tidak mungkin mencuri.
Sanjaya menilai bahwa pernyataan tersebut menunjukkan kecintaan dan kegelisahan Megawati terhadap masa depan Bali.
Sanjaya menegaskan bahwa untuk memastikan Bali tetap ajeg selama 100 tahun ke depan, ada beberapa poin mendasar yang harus diperjuangkan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Mereka harus berada di posisi terdepan dalam menjaga Bali, mulai perjuangan dari sekarang, dan menyatukan frekuensi bahwa sudah saatnya Bali bergerak dan menjaga dirinya sendiri. Demografi orang Bali, keturunan, kesenian, bahasa, adat, dan budaya Bali harus tetap terjaga dan tidak tergerus arus globalisasi.
“Hal itu harus ditingkatkan dan betul-betul dilakukan oleh seluruh kader Partai Moncong Putih. Hari ini akan disampaikan secara tuntas bagaimana kita bisa menjaga tanah kelahiran kita sampai 100 tahun nantinya. Untuk itu, saya berharap semua pihak dapat menyimaknya dengan seksama, untuk bekal kita menyalakan lilin di hati kita masing-masing dan untuk meneguhkan keyakinan kita bahwa kita harus mulai bergerak dari hal-hal yang kecil untuk memastikan Bali tidak akan hilang dari peradaban dunia,” ujar Sanjaya.
Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat Bali untuk bersama-sama merancang dan mewujudkan Bali yang lebih baik di masa depan.*