GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Dalam upaya mendukung program “Bali Bebas Karies 2029”, Penjabat (Pj.) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, mengadakan Gerakan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan Gigi untuk Masyarakat dan Sekolah di Desa Temesi, Gianyar. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (13/8) ini difokuskan di SDN 2 Temesi, SDN 1 Temesi, dan Balai Banjar Temesi.
Di SDN 2 Temesi, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya memberikan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan melakukan skrining gigi kepada siswa-siswi sekolah dasar. Dalam sesi interaktif tersebut, beliau menanyakan kepada anak-anak tentang cara merawat gigi yang benar. “Berapa kali sikat gigi dalam sehari?” tanyanya, yang disambut dengan jawaban serempak “dua kali” dari para siswa.
Setelahnya, istri Pj. Gubernur Bali melakukan pemeriksaan langsung terhadap gigi anak-anak. “Ada beberapa anak yang mengalami masalah gigi akibat faktor makanan dan kurangnya perawatan. Namun, banyak juga yang memiliki gigi sehat,” ujarnya. “Kesehatan gigi sangat penting karena berpengaruh pada kesehatan organ tubuh lainnya. Merawat gigi adalah salah satu cara mencegah berbagai penyakit,” tambahnya.
Di SDN 1 Temesi, fokus kegiatan adalah mengajarkan teknik menggosok gigi yang baik dan benar. “Pendidikan tentang cara menyikat gigi harus dimulai sejak dini karena masih banyak, bahkan orang dewasa, yang belum melakukannya dengan benar,” jelasnya.
Kegiatan berlanjut di Balai Banjar Temesi, di mana sebuah mobil unit gigi disiapkan untuk menangani berbagai masalah gigi pada anak-anak, seperti gigi berlubang dan gigi yang akan tanggal. Ny. drg. Ida Mahendra Jaya tidak ragu untuk terjun langsung dalam penanganan ini, menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan gigi anak-anak Bali.
Gerakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menurunkan prevalensi karies, sejalan dengan target “Indonesia Bebas Karies 2030” yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2015. Desa Temesi sendiri telah menunjukkan kemajuan dengan penduduknya yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik dalam memelihara kesehatan gigi, sehingga karies dapat dicegah sejak dini. Diharapkan, program “Desa Peduli Gigi” ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Bali.
Penting untuk diketahui, masalah kesehatan gigi tidak hanya mempengaruhi rongga mulut tetapi juga dapat memicu penyakit pada organ lain. Khususnya pada anak-anak, masalah gigi dapat menyebabkan stunting dan gangguan gizi pada remaja. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pola makan dan kesulitan mengunyah, yang akhirnya berdampak pada kondisi kesehatan secara keseluruhan.[*rls]