fbpx

Kebakaran Hanguskan Apotek Melati dan Laboratorium Taksu, Kerugian Capai Rp 7 Miliar

Apotek Melati dan Laboratorium Taksu di Banjar Anyar, Kediri Ludes Terbakar [FOTO-Istimewa]

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kebakaran melanda Apotek Melati Farma dan Laboratorium Taksu yang berlokasi di Jalan Ngurah, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Rabu (16/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp 7 miliar.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Gustu Nuggy (26), seorang staf analis di Laboratorium Taksu. Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, Saksi berada di laboratorium dan melihat api berkobar di dalam ruangan Apotek Melati Farma, yang langsung terhubung dengan laboratorium. Gustu sempat mencoba menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun api sudah terlalu besar untuk dipadamkan.

Saksi segera menghubungi pemadam kebakaran Kabupaten Tabanan. Lima unit armada pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi. Setiap unit harus bolak-balik hingga lima kali untuk mengisi air dan kembali ke tempat kejadian. Satu unit tambahan dari Kabupaten Badung juga turut membantu memadamkan api.

Iptu Berata menambahkan bahwa salah satu pegawai Apotek Melati Farma juga sempat menyaksikan kobaran api yang pertama kali muncul di sekitar gudang.

Meskipun berusaha menyelamatkan barang-barang dari laboratorium, api cepat menjalar dan

Saksi lain, I Nyoman Gastama (55), penjaga malam di Apotek Melati Farma, menjelaskan bahwa sekitar pukul 06.00 Wita, ia sempat melakukan pengecekan di sekitar apotek dan tidak menemukan tanda-tanda bahaya seperti asap atau bau terbakar. Setelah itu, ia pulang ke rumah. Namun hanya satu jam kemudian, kebakaran terjadi.

Pemilik Laboratorium Taksu, I Made Buda Mulyana (34), dan pemilik Apotek Melati Farma, Dwi Agus Setiawan (38), sama-sama menerima kejadian tersebut dengan ikhlas, meski keduanya mengalami kerugian besar akibat kebakaran.

“Dugaan sementara, api listrik berasal dari korsleting di salah satu bangunan, yang kemudian dengan cepat menyebar ke area lainnya,” ujar Iptu Berata

Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kebakaran. Meski kerugian materiil mencapai Rp 7 miliar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.[ka]

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.