TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan meminta klarifikasi dari Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan, terkait kehadirannya dalam beberapa acara yang turut dihadiri pasangan calon bupati dan wakil bupati. Langkah ini dilakukan Bawaslu dengan mendatangi kantor Bupati pada Jumat (18/10) untuk mendapatkan klarifikasi.
Menurut Ketua Bawaslu Tabanan, Narta, klarifikasi ini seharusnya dilakukan pada Rabu (16/10), namun tertunda karena padatnya agenda Plt Bupati. “Rencana klarifikasi terus tertunda, jadi Jumat (18/10) kami datang ke kantornya untuk mempercepat proses,” ujarnya.
Kehadiran Plt Bupati dalam acara yang berlangsung di Wantilan Kahyangan Dalem, Desa Adat Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, turut menjadi sorotan. Di acara tersebut, Edi Wirawan hadir bersama salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, yang memicu pertanyaan terkait netralitas.
Dalam pertemuan tersebut, Edi Wirawan menjelaskan bahwa kehadirannya di acara tersebut adalah untuk memenuhi undangan desa adat setempat dalam kapasitasnya sebagai Plt Bupati, dan ia tidak mengetahui bahwa pasangan calon juga diundang. “Beliau menyatakan tidak mengetahui adanya undangan paslon,” ungkap Narta, mengutip jawaban dari Edi Wirawan.
Edi Wirawan mengaku akan lebih selektif dalam menerima undangan ke depannya, terutama memastikan bahwa tidak ada pasangan calon yang diundang secara bersamaan dalam acara yang dihadirinya. Ia juga menambahkan bahwa dalam sebuah acara di Desa Bantas, Selemadeg Timur, kedua paslon bupati turut hadir bersamaan, dan Edi Wirawan juga hadir sebagai Plt Bupati.
Bawaslu Tabanan juga meminta klarifikasi terkait ucapan “Jele Melah, Nyame Gelah” yang sempat disampaikan Edi Wirawan dalam sebuah acara. Edi menjelaskan bahwa ucapan tersebut merupakan moto pribadinya dalam menjaga hubungan baik antar masyarakat di Tabanan, tanpa maksud mendukung pihak tertentu.
Edi Wirawan menegaskan komitmennya untuk menjaga kondusifitas selama pelaksanaan Pilkada 2024. Ia menyatakan akan lebih berhati-hati dan mengingatkan kepada masyarakat agar Pilkada disambut dengan kegembiraan tanpa gesekan. “Siapapun nanti yang terpilih adalah aspirasi masyarakat, dan kita semua adalah saudara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bawaslu Tabanan juga meminta izin untuk mengadakan sosialisasi terkait netralitas aparatur sipil negara (ASN) di kantor Bupati. “Kami akan segera mengagendakan sosialisasi untuk ASN di tingkat kabupaten hingga kecamatan,” tutup Narta.
Edi Wirawan, secara terpisah, membenarkan bahwa ia telah memberikan keterangannya kepada Bawaslu dan menegaskan bahwa kehadirannya dalam acara yang turut dihadiri paslon adalah untuk memenuhi undangan masyarakat, tanpa ada maksud lain.[ka]