TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 01, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias “Sengap,” mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kelestarian laut dan lingkungan dengan menggelar aksi bersih-bersih di Pantai Klecung, Desa Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Minggu (27/10).
Kegiatan aksi bersih-berisih di pantai Klecung ini dihadiri oleh ratusan warga serta para pegiat lingkungan yang bergotong royong menjaga kebersihan pantai sebagai bagian dari upaya melestarikan ekosistem laut dan mendukung ketahanan pangan di Tabanan.
Mulyadi menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan laut sebagai langkah melestarikan ekosistem yang mendukung sumber daya pangan masyarakat. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Pantai ini adalah aset berharga yang harus kita jaga bersama untuk ketahanan pangan kita,” ujar Mulyadi yang hadir bersama Ardika.
Tak hanya bersih-bersih pantai, pasangan ini juga berdiskusi dengan keluarga nelayan setempat untuk memaparkan program “Nelayan Tangguh” yang mereka siapkan jika terpilih. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pemberdayaan kelompok nelayan serta modernisasi alat tangkap. Dalam diskusi, Mulyadi menjelaskan bahwa Tabanan belum memiliki indikasi geografis yang mengoptimalkan potensi perikanan, sementara jumlah nelayan menurun dan didominasi oleh tenaga kerja berusia di atas 50 tahun.
“Program Nelayan Tangguh ini memiliki konsep pemberdayaan kelompok nelayan untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan mereka, termasuk bantuan alat tangkap, mesin kapal, pemasaran hasil tangkapan, hingga biaya transportasi bahan bakar,” jelas Mulyadi.
Dia menambahkan bahwa banyak nelayan di Tabanan mengalami kesulitan karena keterbatasan alat. Contohnya, jaring yang dipasang di tengah laut sering kali tidak sempat dijaga karena kondisi kapal yang tidak memadai. “Dengan jukung tradisional, para nelayan tidak mampu menunggu seharian, dan ini sering kali membuat hasil tangkapan mereka kurang optimal,” tambahnya.
Selain dukungan langsung melalui bantuan alat, Mulyadi dan Ardika berencana menjalin kerja sama dengan sektor perbankan untuk menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) bagi sektor perikanan dan kelautan. Menurut Mulyadi, CSR biasanya dialokasikan untuk infrastruktur fisik yang butuh perawatan besar, sementara nelayan jarang mendapat bagian.
“Kami ingin ada alokasi CSR yang lebih konkret untuk nelayan, agar mereka bisa berkembang tanpa harus terbebani biaya tinggi,” katanya.
Mulyadi-Ardika juga akan mengupayakan peningkatan nilai tambah hasil perikanan melalui pemetaan jalur distribusi hasil tangkapan. Mereka berencana mengembangkan pengolahan hasil laut yang bisa diterapkan di Tabanan agar memberikan keuntungan lebih bagi nelayan. “Jika di Pengambengan ada pengolahan ikan, kami akan arahkan ke sana, tetapi juga melihat apakah potensi ini bisa dikembangkan di Tabanan,” pungkas Mulyadi.
Dengan program “Nelayan Tangguh,” Mulyadi-Ardika berharap bisa mengatasi kendala yang dihadapi nelayan di Tabanan sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka melalui dukungan peralatan, akses pemasaran, dan kerja sama yang berkelanjutan dengan berbagai pihak.[ka]