fbpx

Mulyadi-Ardika Siap Edukasi Pendidikan Seksual dan Hadirkan Dokter di Setiap Desa Tabanan

Dalam debat terbuka kedua Pilbup Tabanan 2024 bertema Penguatan Pelayanan Publik Secara Berkeadilan dan Berintegritas di Bali Sunset Road Convention Center, Denpasar, Rabu (13/11).

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika (Sengap), menegaskan komitmen mereka terhadap pendidikan dan kesehatan keluarga sebagai bagian dari visi pembangunan Tabanan. Dalam debat terbuka kedua Pilbup Tabanan 2024 bertema Penguatan Pelayanan Publik Secara Berkeadilan dan Berintegritas di Bali Sunset Road Convention Center, Denpasar, Rabu (13/11).

Mulyadi-Ardika memaparkan program strategis mereka untuk mencegah kehamilan dini dan memperkuat pelayanan kesehatan.

Mulyadi menggarisbawahi pentingnya peran keluarga dalam memberikan edukasi seksualitas kepada remaja. “Edukasi tentang seksualitas bagi anak muda sangat penting. Orang tua tidak boleh merasa canggung untuk membicarakan hal ini. Kedua orang tua harus berperan aktif memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak mereka,” ujarnya.

Melanjutkan pernyataan Mulyadi, Ardika memperkenalkan program unggulan mereka, “Satu Desa, Satu Dokter”, yang bertujuan menghadirkan tenaga medis di setiap desa untuk memberikan edukasi kesehatan, termasuk mengenai kehamilan berisiko. “Dengan adanya dokter di desa, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan solusi untuk mengatasi berbagai risiko kesehatan, baik itu penyakit umum maupun kehamilan dini,” jelas Ardika, yang akrab disapa Sengap.

Ardika juga menekankan bahwa edukasi seksual bukanlah hal yang tabu, melainkan harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan formal. “Pelajaran tentang seksual harus diajarkan secara tepat di sekolah untuk mencegah berbagai risiko. Ini juga tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat,” tambahnya.

Mengingat tantangan era digital, Sengap mengusulkan penggunaan platform digital untuk menyebarkan informasi edukatif kepada masyarakat. “Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk edukasi. Kita bisa memproduksi konten-konten seperti film pendek atau animasi yang melibatkan pendidik dan tenaga ahli, sehingga informasi dapat diterima dengan lebih mudah oleh generasi muda,” katanya.

Dalam sesi tanggapan, paslon nomor urut 2, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga (Sanjaya-Dirga), juga memaparkan pandangan mereka mengenai isu ini. Sanjaya-Dirga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat pelayanan publik.

Debat ini memberikan ruang bagi kedua paslon untuk menguraikan strategi mereka dalam menghadapi isu-isu mendesak di Tabanan, seperti kesehatan masyarakat, pendidikan remaja, dan pelayanan publik berkeadilan. Kedua pasangan kandidat menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan solusi yang konkret dan relevan bagi masa depan Kabupaten Tabanan.[*]

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.