TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Penutupan Festival Seni Budaya ke-3 yang berlangsung di DTW Ulun Danu Beratan dan The Blooms Garden, Tabanan, pada Minggu (5/1), ditutup dengan penampilan spektakuler Tari Fragmentari berjudul Wisnuratha. Pertunjukan yang dipersembahkan oleh Desa Adat Pande Marga ini menggugah emosi penonton dengan perpaduan seni tari, gambelan, dan cerita epik.
Tari Wisnuratha adalah karya kolaborasi kreatif yang melibatkan Dr. I Made Sujanayasa sebagai konseptor, Dek Bolo sebagai komposer, dan Putu Andre sebagai koreografer. Tarian ini terinspirasi dari ikon Desa Marga, yaitu Patung Dewa Wisnu, yang memvisualisasikan kisah mitologi Hindu tentang Sang Garuda, kendaraan agung Dewa Wisnu.
Wisnuratha berasal dari kata “Wisnu” dan “Ratha,” yang berarti Kereta Dewa Wisnu. Garapan ini merepresentasikan Sang Garuda sebagai simbol perjuangan, kebebasan, dan bakti sejati. Cerita diangkat dari teks kuno Adiparwa yang mengisahkan perjuangan Garuda untuk membebaskan ibunya, Dewi Winata, dari perbudakan oleh Dewi Kadru.
Dikisahkan, Garuda harus mendapatkan tirta amerta (air keabadian) di Wisnu Loka sebagai syarat pembebasan ibunya. Perjalanan penuh tantangan ini mempertemukan Garuda dengan Dewa Indra hingga akhirnya bertemu Dewa Wisnu. Sebagai balasan atas tirta amerta, Garuda bersedia menjadi wahana abadi Dewa Wisnu.
Kisah Sang Garuda tidak hanya menjadi legenda, tetapi juga simbol anak suputra (berbakti kepada orang tua) dalam ajaran Hindu. Pesan moral tersebut diwujudkan dalam seni pertunjukan tradisional melalui musik Barungan Gong Kebyar, yang tetap menjaga pakem tradisional namun dikemas dengan inovasi dan kreativitas modern.
Garapan Wisnuratha tidak hanya memukau dengan koreografi dinamis, tetapi juga mengalun harmonis dengan musik tradisional yang menghidupkan emosi cerita. Karya ini menjadi bukti nyata semangat seniman muda dalam memadukan nilai-nilai luhur budaya dengan kreativitas seni kontemporer.
Penonton yang hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap penampilan ini. Dengan tata panggung yang megah dan atmosfer khas Ulun Danu Beratan, Tari Wisnuratha sukses menutup festival dengan penuh kesan.
Festival Seni Budaya ke-3 DTW Ulun Danu Beratan dan The Blooms Garden menjadi momen penting dalam upaya pelestarian budaya Bali, sekaligus menunjukkan bagaimana seni tradisional tetap relevan di tengah perkembangan zaman.[ka]