KARANGASEM, MEDIAPELANGI.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, kepala perangkat daerah, dan masyarakat Desa Bugbug melakukan gerakan bersama penanaman padi gogo di Subak Abian Giri Lestari, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Jumat (31/1).
Dalam arahannya, Pj Gubernur Mahendra Jaya menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu fokus utama pemerintah, selain ketahanan energi. Mengingat Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, kebutuhan pangan yang mencukupi menjadi sangat krusial.
“Ini merupakan pertama kalinya kita menanam padi gogo. Lahan ini dulunya ladang dan sekarang bisa ditanami padi. Untuk itu, saya minta agar semua pihak memantau dan membantu para petani agar hasil panen padi berkualitas, hasilnya bagus, dan dapat menyejahterakan para petani,” ujarnya.
Mahendra Jaya juga mengimbau agar lahan-lahan tidur dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman pangan, seperti kacang, cabai, dan jagung, guna memastikan Bali tidak kekurangan pangan dan mampu mewujudkan swasembada pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, menjelaskan bahwa gerakan tanam padi gogo ini merupakan upaya mendukung pencapaian swasembada pangan nasional dengan memperluas areal tanam. Padi gogo dinilai cocok untuk budidaya di lahan kering karena tidak memerlukan irigasi dan dapat tumbuh di daerah bercurah hujan rendah.
“Hari ini kita menanam padi ini di lahan seluas sekitar 2 hektare dengan varietas Impago 9 yang berpotensi menghasilkan 6,9 ton per hektare. Kami akan terus mendampingi para petani agar tiga bulan ke depan panen padi gogo menghasilkan beras berkualitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani,” tutur Sunada.
Penanaman padi gogo ini juga dihadiri Sekda Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, jajaran Forkopimda, serta ASN dari Pemprov Bali dan Pemkab Karangasem. Acara tersebut berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang diisi dengan sesi tanya jawab antara para petani dan Pj Gubernur beserta jajaran.[*rls]