fbpx

Bupati Tabanan Tegaskan Komitmen Pelestarian Adat dan Budaya

Bupati Sanjaya menghadiri Upacara Ngaben Bersama di Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Selasa (4/2).

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan adat, agama, tradisi, dan budaya, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya konsisten menghadiri berbagai upacara yadnya di masyarakat. Kali ini, Bupati Sanjaya menghadiri Upacara Ngaben Bersama di Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Selasa (4/2).

Upacara ini digelar di Balai Banjar Adat Bakisan dan disambut hangat oleh perangkat adat, krama adat, serta Jero Mangku setempat. Turut mendampingi dalam acara tersebut adalah anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, dan para pimpinan perangkat daerah terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya mengapresiasi masyarakat Banjar Adat Bakisan atas pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Puncak upacara ini akan jatuh pada Rabu, 5 Februari 2025. “Titiang atas nama pemerintah memberikan apresiasi terhadap masyarakat titiang diriki. Banjar Adat Bakisan ngemargiang yang namanya swadharma agama, becik pisan. Titiang juga di pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, baik Provinsi, sering menyampaikan bahwa hidup kita di Bali ini berbeda dengan provinsi lainnya. Hanya di Bali ini ada dua pemerintahan, pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” ujar Sanjaya.

Bupati menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga keharmonisan antara pemerintahan daerah dan pemerintahan adat. Hal ini sejalan dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. “Bagaimana membangun keharmonisan jagat Bali niki secara sekala dan niskala. Apanya yang dibangun? Kramanya, adatnya, dan alam lingkungannya. Ini harus dijaga agar jagat Bali Labdha karya antar,” tegasnya.

Bupati Sanjaya juga mengingatkan pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika, yaitu yadnya yang dilakukan dengan penuh ketulusan dari krama masyarakat, dipuput oleh sulinggih, dan dihadiri oleh murdaning jagat. “Tiga elemen utama dalam yadnya sudah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika. Saya hadir di sini untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong royong, penuh kebersamaan, serta pakedek pakenyem,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gusti Putu Kariana selaku Ketua Panitia Acara menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran. Ia melaporkan bahwa Upacara Ngaben Bersama ini diikuti oleh 8 sawa dengan biaya Rp 3.500.000 per sawa, 4 sawa neglangkir dengan biaya Rp 750.000 per sawa, 12 orang metatah dengan biaya Rp 500.000 per orang, serta upacara telu bulanan yang diikuti oleh 14 orang dengan biaya Rp 750.000 per orang.

Kehadiran Bupati Sanjaya dalam acara ini semakin memperkuat dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan adat dan budaya di masyarakat, sekaligus memastikan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga di tengah perkembangan zaman. [*rls]

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.