
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan menyoroti sejumlah persoalan serius di sektor pendidikan, mulai dari kondisi infrastruktur sekolah yang memprihatinkan, rendahnya tunjangan kepala sekolah, hingga meningkatnya kasus pelanggaran terhadap perlindungan anak di lingkungan sekolah.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, menjelaskan bahwa dari total 322 SD dan 39 SMP di wilayah Tabanan, masih terdapat banyak sekolah dengan kondisi bangunan rusak, baik dalam kategori ringan, sedang, hingga berat.
“Infrastruktur pendidikan yang rusak tentu mengganggu proses belajar-mengajar. Dinas Pendidikan perlu memberikan perhatian dan penganggaran yang lebih efektif,” tegas Wastana, Rabu (9/4).
Salah satu kasus krusial yang disorot adalah sekolah yang terpaksa meliburkan siswa saat hujan deras, karena kondisi atap ruang kelas yang bocor bahkan jebol. Menurutnya, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan harus segera ditangani.
Tak hanya itu, Wastana juga menyoroti rendahnya tunjangan kepala sekolah yang saat ini hanya sebesar Rp150 ribu per bulan. Ia menilai jumlah tersebut tidak sebanding dengan tanggung jawab besar yang diemban kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan.
“Bagaimana bisa menuntut tanggung jawab penuh, kalau apresiasinya hanya segitu?” ujarnya dengan nada kritis.
Ia juga menyinggung pentingnya kebijakan pendidikan gratis yang merata, apalagi sejak pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi. “Kalau pemerintah bisa menjamin layanan kesehatan gratis, maka pendidikan gratis juga seharusnya bisa diwujudkan secara menyeluruh,” ujarnya.
Permasalahan lain yang tak kalah mengkhawatirkan menurut Wastana adalah maraknya kasus pelanggaran terhadap perlindungan perempuan dan anak di lingkungan sekolah, termasuk kasus pelecehan seksual yang melibatkan siswa.
“Kami menerima laporan adanya pelecehan terhadap anak di salah satu sekolah di Tabanan. Ini menunjukkan pentingnya memperkuat pendidikan karakter sejak dini, termasuk pendidikan moral dan mental,” tegasnya.
Wastana pun mendorong Dinas Pendidikan dan semua pemangku kepentingan untuk mengambil langkah konkret dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Tabanan, tidak hanya dari sisi fisik sekolah, tetapi juga dari sisi kesejahteraan tenaga pendidik dan penguatan karakter peserta didik.[ka]