Lomba Unik di Bangli! Lawar dan Gebogan Jadi Ajang Adu Kreativitas STT

Semarak HUT ke-821 Bangli, STT Desa Susut Tunjukkan Kreativitas dalam Lomba Gebogan

BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Sekaa Teruna Teruni (STT) dari delapan desa adat di wilayah Desa Susut, Bangli, antusias mengikuti Lomba Ngelawar dan Gebogan dalam rangkaian Festival Amertha Sanjiwani yang di gelar pada Minggu, 18 Mei 2025 di Balai Banjar Susut Kaja.

Festival yang di gagas Yowana Puri Agung Susut ini bertujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pelestarian adat dan budaya Bali. Ketua Panitia sekaligus Manggalaning Pasemetonan Puri Agung Susut, Dewa Agung Eka Darma, mengatakan bahwa festival ini juga menjadi bentuk partisipasi masyarakat dalam memeriahkan HUT ke-821 Kota Bangli.

“Kegiatan ini tidak hanya hiburan, tapi juga edukasi budaya bagi STT. Kita ingin generasi muda aktif dan bangga akan tradisi Bali,” ujarnya.

Lomba ngelawar di ikuti oleh kelompok laki-laki (5 orang per kelompok), sedangkan lomba gebogan di ikuti oleh kelompok perempuan (3 orang per kelompok). Dalam lomba ngelawar, peserta wajib mengolah tiga jenis masakan khas Bali: lawar merah, lawar don blimbing (daun belimbing), dan sate lembat.

Sementara pada lomba gebogan, peserta di tantang menyusun buah-buahan lokal setinggi maksimal 80 cm. Semua bahan di sediakan oleh panitia, sehingga penilaian fokus pada teknik pengolahan, keterampilan menata, kebersihan, dan keindahan sajian.

“Misalnya untuk lawar, penilaian mencakup kelengkapan bumbu, kebersihan, rasa, dan cara mengolah,” jelas Agung Eka.

Lomba ngelawar dan gebogan
Lestarikan Tradisi Adat dan Budaya Bali, Yowana Puri Agung Susut Adakan Lomba Ngelawar

Lomba berlangsung selama empat jam, dari pukul 08.00 hingga 12.00 WITA. Juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing kategori akan mendapatkan piala, piagam, dan uang tunai. Penilaian di lakukan oleh tiga juri, terdiri dari perwakilan majelis desa adat dan dua guru dari SMK Negeri 4 Bangli.

Dewa Agung Eka Darma menambahkan, kegiatan ini menjadi agenda tahunan. Tahun depan, lomba akan di perluas dengan kategori baru seperti pembuatan masakan khas Bali lainnya serta lomba pembuatan banten.

“Harapannya, ini bisa memotivasi generasi muda untuk semakin terampil mengolah masakan Bali dan turut menjaga tradisi dalam upacara adat,” pungkasnya.[*]

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.