Dari Pupuan, Wahyu Kibarkan Cita-Cita di Pusat Ibu Kota Melalui Paskibraka

I Made Wahyu Chandra Astika berfoto dengan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM.

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Di balik postur tegap dan wajah penuh semangat I Made Wahyu Chandra Astika, tersimpan kisah inspiratif tentang seorang remaja dari pelosok Pupuan yang berani bermimpi besar. Siswa SMAN 1 Tabanan ini terpilih mewakili Kabupaten Tabanan dalam ajang seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional tahun 2025.

Berasal dari Banjar Kayu Puring, Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Wahyu mengaku tak pernah secara khusus merencanakan menapaki jalur ini.

“Awalnya tidak ada niat ikut Paskibraka. Tapi saya lihat kakak pernah ikut di tingkat provinsi, dari sana saya mulai termotivasi,” ujarnya, Kamis (12/6).

Langkah Wahyu dimulai dari seleksi di tingkat sekolah, lalu berlanjut ke tingkat kabupaten dan provinsi. Setelah melalui berbagai tahapan ketat, termasuk tes fisik, wawasan kebangsaan, dan disiplin baris-berbaris,  Wahyu akhirnya terpilih sebagai salah satu peserta dari Bali yang berhak mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta.

Dari Provinsi Bali, total enam pelajar dinyatakan lolos ke tahap seleksi nasional. Mereka berasal dari Tabanan (satu orang), Badung (satu orang), Karangasem (satu orang), dan Denpasar (tiga orang). Pada tahap ini, peserta akan bersaing secara nasional.

Meski belum tahu apakah dirinya akan lolos sebagai petugas resmi di upacara 17 Agustus mendatang, Wahyu mengaku bersyukur bisa sampai di titik ini.

“Sudah sampai tahap nasional saja saya merasa sangat bangga dan bersyukur. Ini pengalaman luar biasa,” katanya.

Di masa kecilnya, Wahyu lebih dikenal sebagai atlet basket, olahraga yang ia tekuni sejak SD. Namun demi fokus pada Paskibraka, ia harus merelakan keikutsertaannya di ajang Porjar. “Sedih, sih. Tapi saya tahu ini kesempatan yang lebih besar,” ujarnya.

Saat ini, Wahyu bersiap untuk pengarahan dari Provinsi Bali yang dijadwalkan pada 16 Juni. Setelah itu, ia akan mengikuti tahapan lanjutan seleksi nasional yang akan menentukan siapa yang akan bertugas secara resmi pada 17 Agustus 2025.

Bagi Wahyu, bergabung dengan seleksi nasional Paskibraka bukan hanya soal prestasi, tapi juga langkah awal untuk menggapai cita-citanya sebagai anggota Polri.

“Saya ingin jadi abdi negara, menjadi polisi. Semoga pengalaman ini bisa bantu saya wujudkan cita-cita itu,” tuturnya.

Jauh dari rumah, Wahyu kini tinggal ngekos di Tabanan untuk memudahkan akses ke sekolah dan latihan.“Seminggu sekali saya sempatkan pulang. Tapi sekarang lebih banyak di Tabanan,” katanya.
Saat ditanya tentang asmara, Wahyu menjawab santai, “Nanti lah pacaran. Sekarang belum terpikir,” katanya.

Ia juga menyampaikan pesan bagi teman-temannya.
Tetap semangat latihan. Jangan cepat menyerah. Kalau sudah niat, pasti bisa.”

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, turut memberikan dukungan penuh kepada para calon Paskibraka dari Tabanan. Dalam sambutannya saat menerima peserta di Kantor Bupati pada Rabu (11/6), ia menyatakan kebanggaannya.

“Mereka adalah putra-putri terbaik Tabanan. Ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, kedisiplinan, dan semangat nasionalisme,” tegasnya.[*]

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.