
DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Menjelang berakhirnya Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, Kabupaten Tabanan kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian seni dan budaya dengan menampilkan dua pertunjukan unggulan yang sekaligus menjadi penutup rangkaian partisipasi Tabanan di ajang seni budaya tahunan bergengsi ini.
Dua sajian tersebut akan digelar pada:
Minggu, 13 Juli 2025, pukul 17.00 WITA di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali, berupa Utsawa (Parade) Palegongan Klasik yang dipersembahkan oleh Sanggar Seni Sriti Santi Putra dari Banjar Sekartaji, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan.
Pertunjukan ini mengangkat keanggunan tari palegongan klasik — tarian adiluhung Bali yang dikenal dengan gerakan halus, ekspresif, dan sarat makna filosofis.
Kamis, 17 Juli 2025, pukul 17.00 WITA, Komunitas Seni Bangkal Ganas dari Desa Delod Peken akan menyuguhkan Utsawa (Parade) Ngelawang di area Taman Budaya Bali.
Tradisi ngelawang yang secara turun-temurun dilakukan masyarakat Bali sebagai ritual pengusir bala dan penolak roh jahat, kali ini dikemas dalam bentuk parade dinamis dan atraktif, mencerminkan semangat kolektif menjaga harmoni antara alam, manusia, dan spiritualitas.
Kedua sajian ini menjadi penutup partisipasi Kabupaten Tabanan dalam PKB XLVII/2025, yang sejak awal pelaksanaan telah konsisten menampilkan berbagai potensi seni budaya daerah melalui ragam duta seni dan lomba (wimbakara).
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana, atas seizin Bupati Tabanan, menyampaikan bahwa para seniman telah menjalani proses pembinaan intensif sebelum tampil di panggung PKB.
“Kami memastikan kedua duta siap menampilkan yang terbaik. Ini adalah wujud nyata komitmen Pemkab Tabanan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal,” tegasnya.
Yudiana juga mengajak seluruh masyarakat Tabanan untuk hadir langsung dan memberikan dukungan kepada para seniman muda yang menjadi wajah kebudayaan Tabanan di level provinsi.
“Keikutsertaan di PKB bukan semata pertunjukan, tapi juga bagian dari pelestarian jati diri budaya daerah dalam semangat Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani,” tutupnya.[*]