Bungan Desa Sandat: Inovasi Bunda PAUD Tabanan Dukung Wajib Belajar 13 Tahun

Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, saat meluncurkan program inovatif “Bungan Desa Sandat” sebagai wujud komitmen peningkatan layanan PAUD di desa.

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam upaya memperkuat layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu dan merata di Desa-Desa, Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menggulirkan program inovatif bertajuk Bungan Desa Sandat. Program ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap Gerakan PAUD Bermutu untuk Semua dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

Sebagai figur sentral, Bunda PAUD memiliki peran strategis dalam memotivasi masyarakat serta para pemangku kepentingan di semua tingkatan pemerintahan untuk menghadirkan layanan PAUD yang berkualitas bagi seluruh anak di Kabupaten Tabanan, Sejalan dengan Program BUNGAN DESA yang di gagas oleh Bapak Bupati Dr. I Komang Gede Sanjaya.

Nama Bungan, yang dalam bahasa Bali berarti bunga, mengandung filosofi mendalam. Bunga dan tumbuhan yang tumbuh subur di Bali tidak hanya memberikan kesejukan dan keindahan, tetapi juga dipercaya membawa energi positif dan keberuntungan. Dalam konteks ini, Bungan merupakan akronim dari BUnda PAUD NGANtor di Desa, yang menggambarkan pendekatan langsung Bunda PAUD berkantor di desa. Melalui langkah ini, Bunda PAUD hadir lebih dekat dengan masyarakat, menyerap secara langsung aspirasi dan kebutuhan terkait PAUD, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pendidikan anak usia dini.

Inovasi Bungan Desa Sandat ini juga disinergikan dengan program BUNGAN DESA (BUpati NganTor di Desa), sebuah inisiatif dari Bupati Tabanan untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat desa. Sinergi dua program ini memperkuat komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam memberikan pelayanan publik yang inklusif dan menyeluruh, terutama dalam bidang Pendidikan PAUD dan  Dasa.I

Pada pelaksanaanya di Bulan Juli 2025 ini, Proram Bungan Desa Sandat telah dilaksanakan di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Selasa (8/7) lalu. Pada kegiatan tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya melaksanakan sejumlah kegiatan strategis. Di antaranya adalah penguatan literasi bagi anak usia dini melalui kolaborasi dengan layanan perpustakaan keliling, sejalan dengan perannya sebagai Bunda Literasi Kabupaten Tabanan. Selain itu, dilakukan pemberian makanan tambahan bergizi kepada anak-anak PAUD sebagai bentuk dukungan terhadap tumbuh kembang anak.

Program ini juga menjadi ajang sosialisasi wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari wajib 1 tahun pra-Sekolah, sebagai bagian dari upaya membangun fondasi pendidikan yang kuat sejak dini. Tak kalah penting, Bunda PAUD juga mensosialisasikan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang bertujuan membentuk karakter positif dan kebiasaan baik bagi anak-anak sejak usia dini.

Dalam pernyataannya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menyampaikan bahwa program Bungan Desa Sandat lahir dari keinginan tulus untuk memperkokoh pondasi pendidikan masyarakat se”jak usia dini, mendengarkan langsung harapan dan kebutuhan mereka, serta memberikan dukungan nyata untuk pendidikan anak-anak usia dini.

“PAUD adalah fondasi masa depan, dan semua pihak bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak di Tabanan mendapatkan hak tumbuh kembangnya secara optimal, sehat, kuat dan berkarakter.

Dengan semangat gotong royong dan pendekatan yang menyeluruh, kami yakin bahwa PAUD bermutu akan dapat benar-benar terwujud. Ayo ke PAUD akan menjadi slogan yang bersifat masif untuk setiap keluarga guna menyiapkan anak usia dini yang memiliki 6 kemampuan fondasi yang diperlukan terutama dalam masa transisi pendidikan baik saat masuk PAUD dan Sekolah Dasar” jelas Bunda Rai.

Program Bungan Desa Sandat akan terus digencarkan di berbagai desa di Tabanan sebagai bagian dari gerakan kolaboratif lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, kader, guru PAUD, hingga masyarakat luas. Dengan sinergi yang kuat, Kabupaten Tabanan diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang konsisten dalam mengembangkan layanan PAUD yang holistik, berkelanjutan, inklusif, dan mendukung program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pendidikan PAUD DASMENDASMEN dalam menyukseskan wajib belajar 13 tahun terutama satu tahun pra sekolah.[*]

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.