
JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, menyapa masyarakat Jembrana dalam Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” yang digelar di Wantilan Desa Adat Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (16/7/2025).
Dalam kegiatan ini, TP PKK Provinsi Bali menyalurkan bantuan paket sembako kepada 50 penerima yang terdiri dari lansia, ibu hamil, balita, penyandang disabilitas, dan kader PKK. Masing-masing paket berisi 30 kg beras, 2 krat telur, dan 2 kotak susu. Pada kesempatan itu, turut diserahkan 50 paket Gemarikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali serta 10 paket sembako khusus bagi lansia dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).
Sementara itu, Dinas Kesehatan bersama IBI Bali menyalurkan bantuan berupa susu dan multivitamin. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga menyerahkan 1.000 bibit pohon cabai serta 100 bibit tanaman durian, manggis, mangga, dan nangka kepada TP PKK Desa Penyaringan. Selain itu, Dinas Koperasi dan UKM menggandeng Bali Chef Community (BCC) menggelar demo masak dan pelatihan pembuatan kue dan roti yang diikuti para kader PKK Desa Penyaringan.
Dalam arahannya, Ibu Putri Koster menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan TP PKK Provinsi Bali. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari OPD terkait, TP PKK Jembrana, IBI Bali, dan BCC. “Tujuan tidak akan bisa dicapai bila seorang diri, jadi harus bergandengan tangan,” ujarnya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bali ini berharap masyarakat Desa Penyaringan tetap guyub dan bergotong royong dalam mengisi pembangunan demi mewujudkan desa yang bersih dan sejahtera.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Putri Koster juga menyinggung tanggung jawab barunya sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali. Sejalan dengan program TP PKK, ia merencanakan agenda untuk menyapa kader Posyandu di seluruh Bali secara bertahap.
Masih dalam paparannya, Ibu Putri Koster turut menginformasikan program super prioritas yang tengah digencarkan oleh Gubernur Bali, yaitu penuntasan masalah sampah. Sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS), ia mengajak masyarakat Desa Penyaringan untuk berperan aktif dalam menyelesaikan sampah organik dari sumbernya, yakni rumah tangga. Sampah organik di halaman dapat diatasi dengan teba modern, sementara sampah dapur dapat diolah menjadi pupuk cair menggunakan tong komposter.
Ibu Putri Koster juga meninjau demo dan pelatihan pembuatan kue dan roti oleh BCC. Ia berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan keterampilan kader PKK sehingga menjadi potensi sumber pendapatan keluarga, sekaligus mendukung penyediaan pangan sehat di lingkungan rumah tangga.
Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana, Ny. drg. Ani Setiawarini Kembang Hartawan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Koster atas kehadirannya yang telah menyapa langsung masyarakat Desa Penyaringan. “Sentuhan dan perhatian langsung Bunda Putri Koster adalah momentum membahagiakan yang sangat dinantikan masyarakat kami,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa 50 penerima bantuan tersebut berasal dari 11 desa dan kelurahan, dan merupakan warga yang benar-benar layak menerima bantuan. Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan aksi sosial yang diisi dengan layanan kesehatan, demo masak, dan vaksinasi rabies. Mengakhiri sambutannya, ia menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program-program Pemerintah Provinsi Bali.
Aksi sosial ini juga diisi dengan edukasi pencegahan rabies oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada. Ia mengungkapkan bahwa Jembrana masih berada dalam zona merah kasus rabies akibat rendahnya cakupan vaksinasi. “Populasi anjing mencapai 41 ribu, namun baru 36 persen yang telah divaksin. Target kami, minimal 87 persen anjing di Jembrana tervaksin,” jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, ia berharap dukungan penuh masyarakat dalam mengikat atau mengandangkan anjing peliharaan mereka agar memudahkan petugas melakukan tracking dan vaksinasi. Ia juga menegaskan bahwa pada tahun 2025, pihaknya menargetkan nihil kematian akibat rabies. “Namun kami kecolongan karena pada Januari lalu sudah ada satu kasus kematian,” ujarnya.
Mengakhiri paparannya, Sunada memberikan edukasi penanganan gigitan anjing, mulai dari mencuci luka gigitan menggunakan sabun di air mengalir, hingga pemberian VAR (vaksin anti rabies) di fasilitas kesehatan terdekat.[*]