
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Suasana haru dan penuh kekeluargaan menyelimuti ruang kerja Ketua DPRD Tabanan, Kamis (24/7/2025), saat Sekretaris DPRD (Sekwan) Tabanan, I Made Sugiarta, berpamitan menjelang masa purna tugasnya per 31 Juli 2025. Dalam momen yang sarat makna ini, Sugiarta menyerahkan secara langsung permohonan pamit kepada Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, dengan penuh ketulusan.
Dengan nada pelan dan gestur tubuh penuh hormat, Sugiarta menyampaikan permohonan maaf apabila selama 8 tahun bertugas di Kantor DPRD Tabanan—terutama dalam jabatan terakhir sebagai Sekwan—ada sikap, kata, atau tindakan yang kurang berkenan.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Apabila dalam pengabdian saya mendampingi Bapak Ketua dan seluruh anggota DPRD Tabanan terdapat kekhilafan, saya mohon dibukakan pintu maaf,” ucap Sugiarta tulus.
Ia juga menyampaikan harapan agar jalinan silaturahmi dan komunikasi tetap terpelihara, meskipun secara formal dirinya tidak lagi aktif di lingkungan Sekretariat DPRD Tabanan.
“Saya berharap hubungan baik ini bisa terus terjalin. Ikatan kekeluargaan tak boleh putus hanya karena pergantian status,” imbuhnya.
Pernyataan itu membuat suasana sejenak hening, sebelum kemudian Ketua DPRD I Nyoman Arnawa memberikan respons yang menyentuh hati.
“Sulit cari orang seperti Pak Sekwan. Beliau sosok yang sangat baik dalam komunikasi, rendah hati, dan penuh tanggung jawab. Kami merasa sangat kehilangan,” ujar Arnawa dengan nada terharu.
Arnawa yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Tabanan itu mengungkapkan kesan mendalam selama bekerja bersama Sugiarta.
“Beliau mampu mengomunikasikan lembaga ini dengan baik, menjaga dinamika internal tetap harmonis, serta mampu menjaga marwah kelembagaan secara elegan,” tegasnya.
Sebagai ungkapan kenangan, Sugiarta menyerahkan sebuah lukisan karikatur kepada Arnawa, yang bertuliskan pesan penuh makna: “Utamakan Persaudaraan Daripada Jabatan.”
Bagi Arnawa, kenang-kenangan itu bukan hanya karya seni, tapi juga pengingat spiritual akan makna pengabdian.
“Lukisan ini sangat berarti. Pesan di dalamnya begitu dalam. Jabatan itu hanya titipan, sifatnya sementara. Tapi persaudaraan dan pertemanan yang dijalani dengan niat baik bisa berlanjut hingga anak cucu kita,” pungkas Arnawa.
Pamitnya I Made Sugiarta menandai berakhirnya satu pengabdian, namun meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah perjalanan lembaga legislatif Tabanan. Sosoknya yang tenang, bijaksana, dan komunikatif menjadi teladan bahwa jabatan bisa berganti, tapi nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan akan terus abadi.[ka]