BerandaTabananBade Melawan Arus Sungai, Tradisi Unik Ngaben di Desa Sudimara Tabanan

Bade Melawan Arus Sungai, Tradisi Unik Ngaben di Desa Sudimara Tabanan

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Prosesi ngaben di Banjar Tegal Ambengan, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, pada Senin (25/8/2025) berlangsung dengan cara yang unik dan jarang ditemui di daerah lain. Warga setempat harus mengarak bade—tempat jenazah—melintasi sungai campuhan, yakni pertemuan antara Sungai Yeh AB dan Yeh Nuh, untuk menuju setra atau kuburan desa.

Meski debit air sungai saat ini relatif kecil, kedalaman di beberapa titik mencapai dua meter. Kondisi ini membuat prosesi semakin menantang. Agar bade dapat melewati arus sungai, warga memasang bantalan ban di bawahnya sehingga dapat mengapung dan kemudian ditarik menggunakan tali hingga mencapai tepi setra.

“Prosesi kali ini bertepatan dengan pemugaran Pura Dalem, sehingga pelaksanaan pengarakan bade tidak menggunakan tabuh gong dan dimulai setelah pukul 12.00 WITA,” ungkap Putra Darsana, Kelian Dinas Sakeh Banjar Tegal Ambengan.

Keunikan prosesi ini menjadi daya tarik tersendiri di Desa Sudimara. Tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun ini tidak hanya menjadi wujud penghormatan terakhir kepada leluhur, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam beradaptasi dengan kondisi geografis wilayah.

Menariknya, banten pengutangan—sebagai bentuk penghormatan terakhir—baru dihaturkan setelah bade berhasil melewati sungai dan tiba di setra. Pola ini berbeda dengan desa lain yang umumnya melakukan pengutangan sebelum prosesi menuju kuburan.

Bagi masyarakat Banjar Tegal Ambengan, melintasi sungai dalam prosesi ngaben bukan sekadar ritual, tetapi simbol perjalanan menuju penyucian roh, sekaligus bukti kekompakan dan gotong royong warga dalam menjaga tradisi leluhur.[tim]

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.