TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kabupaten Tabanan mendapat kehormatan atas kunjungan budaya Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, H. Fadli Zon, pada Jumat (5/9). Kunjungan ini disambut langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama jajaran di sejumlah titik, mulai dari Jero Tengah Banjar Tegal Belodan Desa Dauh Peken, Puri Gede Tabanan, hingga Gedung Kesenian I Ketut Marya yang menjadi pusat acara Temu Wicara.
Rangkaian kegiatan diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas Tabanan. Di Jero Tengah, rombongan disuguhkan gamelan lintas usia bertajuk Dinamika Aura Warisan Budaya, tari kebesaran Jayaning Singasana AUM, tari Kebyar Duduk ciptaan maestro I Ketut Marya, hingga pembacaan puisi oleh sastrawan lokal. Selanjutnya, acara berlanjut ke Puri Gede Singasana Tabanan untuk bertemu para penglingsir puri, kemudian ke Gedung Kesenian I Ketut Marya yang dirangkaikan dengan pameran seni rupa bertajuk Aneka Warna Gaya di Kota Singasana.
Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon mengaku terkesan dengan kekayaan budaya Bali, khususnya Tabanan, serta mengapresiasi upaya regenerasi seni budaya yang dilakukan pemerintah daerah. “Tidak ada di belahan bumi ini yang kekayaan budaya dan keragamannya lebih hebat dari Indonesia. Kita ini adidaya di bidang kebudayaan. Tugas kita adalah melestarikan, melindungi, dan mengembangkannya untuk masa depan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung agenda Chandi 2025 (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy and Innovation) dengan tema Culture for The Future, menekankan pentingnya budaya sebagai bagian dari pembangunan ekonomi dan industri kreatif bangsa.
Sementara itu, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Tabanan sebagai lokasi kunjungan budaya. “Atas nama masyarakat Tabanan, kami menyambut hangat kehadiran bapak Menteri. Semoga momentum ini semakin memotivasi masyarakat untuk menjaga akar budayanya sendiri,” ujarnya.
Sanjaya juga menegaskan komitmen Pemkab Tabanan dalam mendukung pelestarian dan pengembangan seni budaya sekaligus mempererat persatuan masyarakat melalui forum-forum budaya. Menurutnya, Gedung Kesenian I Ketut Marya menjadi simbol penting perjalanan sejarah dan kreativitas masyarakat Tabanan.
Kegiatan ini ditutup dengan semangat kebersamaan melalui seni tari, musik, puisi, hingga pameran rupa, yang menggambarkan Tabanan sebagai kabupaten agraris sekaligus pusat budaya Bali. “Tabanan tidak hanya lumbung beras, tapi juga lumbung seni dan budaya. Bangga menjadi orang Tabanan,” pungkas Sanjaya.[*]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!