BerandaTabananHUT Singasana ke-532: Target Putaran Ekonomi Rp20 Miliar Lewat UMKM

HUT Singasana ke-532: Target Putaran Ekonomi Rp20 Miliar Lewat UMKM

Dirayakan Sebulan Penuh, Ratusan UMKM Bergerak, Ekonomi Diprediksi Berputar Rp20 Miliar

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-532 Kota Singasana. Namun tahun ini, perayaan tersebut bukan sekadar pesta kembang api atau panggung hiburan semalam.

Di balik gegap gempita acara, ada semangat baru yang tumbuh: menjadikan HUT Kota Singasana sebagai gerakan ekonomi rakyat dan wadah aksi sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Selama sebulan penuh, mulai 1 hingga 29 November 2025, Tabanan akan hidup dalam atmosfer perayaan rakyat. Lebih dari 200 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil menengah (IKM) dilibatkan. Panggung seni budaya digelar di berbagai titik. Komunitas muda, seniman lokal, hingga pelaku ekonomi kreatif, semuanya ambil bagian. Di tangan Pemerintah Kabupaten Tabanan, ulang tahun kota ini berubah menjadi momentum kolaboratif yang menghidupkan kembali denyut ekonomi daerah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, menjelaskan bahwa HUT Kota Singasana tahun ini mengusung tema “Mula Sanjayaning Singasana”, yang berarti kembali ke akar budaya. Tema ini, kata Susila, bukan hanya sekadar simbol, melainkan ajakan kepada masyarakat untuk menengok kembali jati diri Tabanan sebagai kota agraris dan pusat budaya yang kokoh di tengah modernisasi.

“Melalui tema ini, kami ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami sejarah dan nilai-nilai budaya Tabanan. Bahwa kemajuan itu harus berakar pada budaya, tidak melupakan warisan leluhur,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

Susila menambahkan, perayaan ini juga dirancang untuk mendorong ekonomi kerakyatan dengan melibatkan UMKM dan IKM dari seluruh kecamatan. Produk-produk lokal, mulai dari hasil pertanian, olahan pangan, hingga kriya tradisional, diberi ruang untuk tampil dan dikenal publik lebih luas.

“Perayaan ini bukan hanya berpusat di satu lokasi. Kegiatannya menyebar di beberapa titik agar manfaat ekonominya dirasakan merata. Dari sini, roda ekonomi masyarakat bisa benar-benar berputar,” ujarnya.

Ketua Panitia HUT Kota Singasana, I Gusti Made Darma Ariantha, yang juga menjabat Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Tabanan, menegaskan bahwa perayaan tahun ini merupakan hasil perencanaan matang. Ia bahkan menyebut, HUT ke-532 menjadi pilot project untuk melihat sejauh mana kegiatan budaya dan perayaan publik dapat berdampak langsung terhadap ekonomi lokal.

Baca Juga:  HUT Kota Singasana ke-532: Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Rakyat dan Aksi Sosial di Tabanan

“Kami menargetkan perputaran ekonomi mencapai Rp20 miliar selama satu bulan pelaksanaan. Angka ini realistis melihat antusiasme masyarakat dan jumlah pelaku usaha yang terlibat,” ujarnya optimistis.

Target tersebut bukan tanpa dasar. Tahun lalu, riset Brida mencatat bahwa penyelenggaraan HUT Kota Singasana selama tiga hari saja mampu memutar uang hingga Rp700 juta. Dengan durasi yang diperpanjang menjadi sebulan dan cakupan kegiatan yang lebih luas, potensi ekonomi diyakini meningkat drastis.

Untuk menghindari penumpukan kegiatan di satu tempat, panitia memperluas area perayaan ke berbagai titik strategis di Tabanan. Beberapa di antaranya diadakan di Pantai Pasut dan Pantai Kedungu, yang belakangan menjadi destinasi wisata favorit masyarakat lokal.

Selain itu, berbagai kegiatan juga digelar di tingkat kecamatan, seperti festival kuliner rakyat, pameran produk unggulan desa, pertunjukan seni, hingga lomba olahraga tradisional.

“Konsepnya desentralisasi perayaan. Kita ingin semua wilayah merasakan kemeriahannya. Ini bukan pesta pemerintah, tapi pesta rakyat Tabanan,” tegas Darma Ariantha.

Pendekatan ini membuat masyarakat menjadi bagian aktif dari perayaan, bukan sekadar penonton. Para pelaku usaha lokal mendapatkan kesempatan emas memperkenalkan produk mereka, sementara masyarakat dapat menikmati hiburan sekaligus berkontribusi pada ekonomi daerah.

Salah satu hal yang paling menarik dalam HUT Singasana tahun ini adalah besarnya peran komunitas dan generasi muda. Dari komunitas skateboard, seniman mural, hingga pelaku musik indie semuanya diberi ruang untuk mengekspresikan diri.

“Anak-anak muda kini punya energi besar. Kami ingin HUT ini jadi ruang kolaborasi lintas generasi,” tutur Darma Ariantha.

Bahkan, sebuah turnamen skateboard tingkat Bali akan menjadi salah satu daya tarik utama. Selain itu, sarasehan dan ajang diskusi kreatif juga akan digelar untuk menghubungkan semangat muda dengan sektor-sektor produktif, seperti pertanian dan inovasi lokal.

Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Pemerintah Kabupaten Tabanan: menjadikan Tabanan bukan hanya “lumbung pangan Bali”, tetapi juga pusat kreativitas dan inovasi generasi muda.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Buka Seleksi Terbuka JPT Pratama 2025, Dua Jabatan Strategis Diperebutkan

Namun, HUT Singasana ke-532 tidak hanya berhenti pada geliat ekonomi. Di dalamnya juga terdapat dimensi sosial yang kuat. Pemerintah Kabupaten Tabanan melibatkan ASN, komunitas, dan organisasi masyarakat dalam serangkaian kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada warga kurang mampu, pengecatan trotoar, hingga aksi kebersihan lingkungan.

“Kita ingin perayaan ini punya makna kemanusiaan. Bahwa kebahagiaan tak hanya dirayakan, tapi juga dibagikan,” kata Susila.

Gerakan sosial ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Tabanan dalam mendukung program pengentasan kemiskinan ekstrem yang sedang dijalankan pemerintah pusat.

Dengan kolaborasi lintas sektor ini, HUT Kota Singasana menjadi wujud nyata bagaimana sebuah perayaan dapat menjadi katalis perubahan sosial.

Konsep besar perayaan HUT ke-532 ini dirancang dengan filosofi “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Pemerintah hanya menjadi fasilitator, sementara masyarakat diberi ruang untuk mengambil peran utama.

“Ini momentum kebangkitan. HUT kota bukan sekadar seremoni tahunan, tapi simbol gotong royong. Semua pihak terlibat pemerintah, UMKM, komunitas, seniman, hingga ASN,” ujar Darma Ariantha.

Semangat kolaboratif ini menjadi dasar kuat bagi Tabanan dalam membangun karakter daerah yang tangguh dan inklusif. Bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun rasa memiliki dan kebersamaan.

Melalui perayaan yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan dan aksi sosial, HUT Singasana ke-532 menjadi tonggak penting dalam perjalanan Tabanan menuju “Era Baru” — era yang menempatkan budaya, ekonomi rakyat, dan solidaritas sosial sebagai pilar utama pembangunan.

Dengan tema turunan “Mule Jayaning Singasana Menuju Tabanan Era Baru”, seluruh rangkaian acara diharapkan memperkuat identitas daerah sebagai rumah bagi kreativitas, harmoni budaya, dan kesejahteraan masyarakat.

“Tabanan harus menjadi titik kumpul bagi para seniman, komunitas, dan anak muda di Bali. Dari sinilah kita mulai membangun Tabanan yang lebih hidup dan berdaya,” pungkas Darma Ariantha.[ka]

 

 

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.