TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Masalah sampah kembali menjadi sorotan serius di Kabupaten Tabanan. Komisi II DPRD Tabanan melalui anggotanya, I Wayan Lara, menegaskan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan benar-benar fokus dan tegas dalam mengelola persoalan sampah yang semakin kompleks. Hal itu disampaikan saat rapat kerja bersama sejumlah OPD terkait, Rabu (15/10), di ruang rapat Kantor DPRD Tabanan.
Dalam rapat kerja yang dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), DPUPR PKP, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pertanian (Distan), serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Komisi II menyoroti pengelolaan sampah yang dinilai perlu langkah inovatif dan cepat.
Menurut I Wayan Lara, program pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan sudah berada di jalur yang tepat, terutama dalam alokasi anggaran sebesar Rp29 miliar untuk penanganan sampah. Ia menilai dukungan anggaran yang kuat menjadi modal penting dalam menuntaskan persoalan lingkungan.
“Karena dalam merencanakan sesuatu tanpa didukung oleh anggaran yang memadai, hasilnya tidak akan maksimal. Dengan anggaran Rp29 miliar ini, tahap awal perlu dilakukan perluasan lahan karena yang tersedia sekarang hanya 2,7 hektare dan itu jelas tidak cukup,” ujarnya.
Politisi yang dikenal vokal ini juga menegaskan pentingnya Pemkab Tabanan mulai memanfaatkan teknologi pengolahan sampah modern, seperti mesin incinerator, yang telah digunakan di beberapa daerah lain di Indonesia.
Menurutnya, pengolahan sampah dengan incinerator bisa mempercepat proses penanganan residu, mengurangi volume timbunan, serta mencegah kejenuhan masyarakat terhadap sistem pengumpulan konvensional.
“Sampah jangan hanya dikelola, tapi harus diolah. Kalau tidak, prosesnya akan panjang dan masyarakat akan jenuh. Ketika masyarakat terus dilarang membuang sampah, pemerintah juga harus mampu menanggung tanggung jawab itu. Minimal residunya bisa ditangani dengan baik,” tegasnya.
Selain masalah sampah, Komisi II DPRD Tabanan juga menyoroti kondisi pertanian dan sistem irigasi, terutama di sejumlah titik kecil yang terdampak bencana namun belum terdaftar dalam program perbaikan.
Wayan Lara berharap agar pada tahun 2026 nanti, fokus program Bupati Tabanan terhadap sektor irigasi pertanian benar-benar terealisasi. Ia menilai, perbaikan jaringan irigasi merupakan aspek vital yang menentukan keberlanjutan sektor pertanian sebagai penopang ekonomi masyarakat Tabanan.
“Ada beberapa titik irigasi yang kecil, tapi sangat penting. Sayangnya belum masuk dalam daftar bencana. Kami mendorong agar pemerintah bisa mengkondisikan hal ini dengan baik, karena air adalah kunci kehidupan pertanian kita,” tandasnya.
Dengan berbagai masukan ini, Komisi II berharap Pemkab Tabanan benar-benar serius dan konsisten menjalankan program prioritas di bidang lingkungan dan pertanian, demi terciptanya Tabanan yang bersih, hijau, dan produktif.[ka]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!