BerandaTabananBupati Sanjaya Kagum: Inovasi Petani Pujungan Dari Kopi, Kambing, dan Rajut Jadi...

Bupati Sanjaya Kagum: Inovasi Petani Pujungan Dari Kopi, Kambing, dan Rajut Jadi Sumber Emas Desa

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, menjadi sorotan dalam pelaksanaan Bungan Desa ke-62. Bukan hanya karena sukses menekan angka stunting, tapi juga karena kekayaan potensi ekonominya.

Dari aroma kopi robusta yang menggoda, peternakan kambing yang produktif, hingga kerajinan rajut karya tangan ibu-ibu desa  semuanya menunjukkan semangat inovatif warga yang membuat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya kagum.

Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, menjadi perhatian khusus Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam pelaksanaan Bungan Desa ke-62, Jumat (24/10). Selain dinilai berhasil menekan angka stunting, desa yang terletak di wilayah perbukitan Tabanan ini juga menyimpan kekayaan potensi ekonomi yang luar biasa  mulai dari kopi, peternakan kambing, hingga kerajinan rajut.

Dalam kunjungannya ke perkebunan kopi milik warga, Bupati Sanjaya tampak antusias melihat inovasi para petani yang mulai menerapkan teknik penyambungan batang kopi. Menurutnya, langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa masyarakat desa kini semakin adaptif terhadap kemajuan ilmu dan teknologi pertanian.

“Inovasi ini bukan sekadar teknik bertani, tapi perubahan pola pikir. Petani kini berani berinovasi untuk meningkatkan mutu dan produktivitas,” tegas Sanjaya di sela-sela kunjungannya.

Bupati dua periode ini menjelaskan, kopi robusta Pujungan memiliki aroma kuat dan cita rasa khas yang mampu bersaing di pasar nasional. Dengan dukungan kondisi geografis dataran tinggi dan tanah yang subur, Desa Pujungan diyakini memiliki keunggulan alami yang patut dikembangkan secara berkelanjutan.

Baca Juga:  Gubernur Koster Tegaskan Bali Harus Berdikari Pangan dan Sandang agar Tetap Berdaya Saing

“Saya ingin potensi ini terus diperkuat, tidak hanya untuk kesejahteraan petani tapi juga sebagai identitas ekonomi Tabanan. Kopi Pujungan bisa jadi brand unggulan daerah,” imbuhnya.

Selain sektor kopi, potensi peternakan juga menjadi perhatian. Saat meninjau peternakan kambing milik warga, Sanjaya melihat peluang ekonomi besar, bukan hanya dari hasil daging dan susu, tetapi juga limbah kotoran yang bisa diolah menjadi pupuk organik ramah lingkungan.

“Saya ingin Tabanan tidak hanya dikenal sebagai lumbung beras, tetapi juga lumbung pangan Bali. Dengan riset dan pengelolaan dari hulu ke hilir, hasil ternak dan pertanian kita bisa menembus pasar bahkan sampai luar Bali,” katanya optimistis.

Menurut Sanjaya, pertanian, peternakan, dan kerajinan merupakan tiga pilar ekonomi desa yang saling menopang. Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen memperkuat sinergi ketiganya dengan menggandeng BUMD atau Perusda untuk ikut terlibat dalam sistem hilirisasi produk desa agar memiliki nilai tambah ekonomi.

Sementara itu, Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, turut memberikan perhatian khusus pada kerajinan rajut karya para ibu rumah tangga di Desa Pujungan. Ia menilai kreativitas dan ketekunan para pengrajin patut diapresiasi, karena produk rajutan mereka sudah dikenal luas dan memiliki pasar tersendiri.

Baca Juga:  Bali Raih Empat Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

“Kerajinan rajut ini luar biasa. Produk mereka sudah sampai ke Denpasar dan bahkan diminati pembeli luar negeri. Ke depan, kami ingin membantu agar bisa ikut pameran di Jakarta dan menjadi ikon kebanggaan Tabanan,” ujar Rai Wahyuni.

Ia juga menambahkan, keberadaan kerajinan rajut menjadi bentuk nyata kemandirian ekonomi perempuan desa sekaligus pelestarian budaya lokal.

Kunjungan Bupati Sanjaya dalam program Bungan Desa kali ini sekaligus menjadi momentum memperkuat semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal. Dengan dukungan berbagai pihak, Desa Pujungan diharapkan mampu menjadi contoh nyata desa yang berhasil mengembangkan potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi berkelanjutan.

“Inilah wajah Tabanan Era Baru  masyarakat yang aman, unggul, dan madani (AUM), di mana desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi rakyat,” tutup Sanjaya.[*]

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.