BerandaTabananTanam Pohon di Pura Luhur Pekendungan, Maknai Tumpek Wariga dengan Aksi Nyata...

Tanam Pohon di Pura Luhur Pekendungan, Maknai Tumpek Wariga dengan Aksi Nyata Cinta Alam

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam suasana penuh makna spiritual dan kebersamaan, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Wakil Bupati I Made Dirga memimpin persembahyangan bersama dalam rangka Rahina Tumpek Wariga (Tumpek Uduh) di Pura Luhur Pekendungan, Kecamatan Kediri, Sabtu (25/10). Upacara ini dirangkaikan dengan penanaman pohon secara simbolis sebagai bentuk nyata penghormatan terhadap alam dan lingkungan hidup.

Kegiatan diikuti oleh jajaran Forkopimda Tabanan, anggota DPRD, Sekda, para asisten, kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMN, serta tokoh adat dan masyarakat. Upacara dipimpin oleh para Pemangku Pura setempat dan berlangsung khidmat, mencerminkan harmoni antara pemerintah, adat, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menegaskan bahwa Rahina Tumpek Wariga merupakan momen penting untuk bersyukur atas anugerah alam, khususnya tumbuh-tumbuhan yang menjadi sumber kehidupan bagi semua makhluk.

“Melalui Tumpek Wariga ini, kita diajak untuk menghormati dan merawat alam, karena pohonlah yang pertama hadir di bumi dan memberi kehidupan bagi manusia. Pohon hidup untuk menghidupi, dan kewajiban kita adalah menjaga serta melestarikannya,” ujar Sanjaya.

Lebih jauh, Sanjaya menekankan bahwa filosofi Tumpek Wariga sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang menekankan keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta melalui konsep Tri Hita Karana.

“Upacara ini bukan hanya ritual, tetapi juga implementasi nyata ajaran Tri Hita Karana dalam menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam lingkungannya,” imbuhnya.

Politisi asal Dauh Pala ini juga mengingatkan pentingnya menjaga tradisi, adat, dan budaya Bali di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kita boleh hidup di zaman modern, tetapi nilai-nilai luhur leluhur harus tetap dijaga. Inilah kekuatan kita di Bali — setiap ritual memiliki pesan moral dan filosofi mendalam tentang harmoni dan kelestarian,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Sanjaya bersama jajaran melakukan penanaman pohon secara simbolis di areal jaba pura. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan dengan aksi nyata menanam ribuan pohon di seluruh wilayah Tabanan.

Baca Juga:  Pewarta Tabanan Rayakan HUT ke-11 di Pura Luhur Batukau dengan Aksi Hijau

“Menanam pohon tidak hanya bersifat simbolis, tetapi akan kami lanjutkan dengan aksi nyata di berbagai tempat. Jangan hanya menanam, tapi rawatlah hingga tumbuh subur, karena pohon-pohon ini adalah persembahan tulus kita untuk alam,” pesan Bupati Sanjaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Made Subagia melaporkan bahwa pohon yang ditanam Bupati Sanjaya berjumlah sembilan pohon Nagasari, melambangkan Dewata Nawa Sanga sebagai simbol penyucian dan penjaga alam.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, sehingga upacara berjalan lancar dan penuh makna. Semoga semua diberikan kesehatan, keselamatan, dan kerahayuan,” ucapnya.

Sebagai penutup rangkaian, kegiatan Tumpek Wariga di Tabanan akan dilanjutkan pada Minggu (26/10) dengan aksi bersih-bersih sungai dan penanaman pohon di kawasan hilir Pura Luhur Pekendungan, melibatkan ASN, masyarakat, komunitas lingkungan, dan pelajar sebagai wujud nyata pelestarian alam.[*]

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.