TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian. Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP), hingga Oktober 2025 telah dilaksanakan berbagai proyek fisik berupa perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan sumur bor di 11 lokasi strategis yang tersebar di beberapa kecamatan di Tabanan.
Langkah strategis ini bertujuan meningkatkan efisiensi serta ketersediaan air bagi lahan pertanian, sekaligus menjaga keberlanjutan sistem Subak sebagai warisan budaya agraris masyarakat Bali.
Di Kecamatan Penebel, kegiatan dilakukan di jaringan irigasi tersier Subak Cepik, Desa Cepik. Proyek senilai Rp400 juta ini mencakup perkuatan bangunan bagi sadap, saluran batukali dua sisi, serta saluran beton dua sisi. Pekerjaan tersebut ditargetkan mampu memperkuat fungsi irigasi untuk 58 hektare lahan sawah.
Di Kecamatan Selemadeg Timur, kegiatan dilaksanakan di sejumlah titik strategis, yakni Subak Sesandan, Subak Belongyang, Subak Aseman I, Aseman Ia, dan Aseman III (D.I Yeh Matan), dengan total pagu Rp450 juta. Pekerjaan meliputi perbaikan bendung, bangunan pelimpah, serta perkuatan saluran beton dan batukali, dengan hasil yang diharapkan dapat meningkatkan layanan irigasi di area 38 hektare.
Masih di wilayah yang sama, Pemkab juga melaksanakan perbaikan jaringan irigasi dan jalan Br. Babakan–Jro Pauman di Desa Wanagiri dengan anggaran Rp400 juta, serta pembangunan tiga sumur bor irigasi di Subak Lanyah Br. Kebon, Subak Aseman IV, dan Subak Lanyah Delod Jalan Br. Temuku Aya, masing-masing dengan pagu Rp100–200 juta.
Selanjutnya di Kecamatan Kediri, proyek pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jaringan irigasi usaha tani di Pandak Bandung digarap dengan pagu Rp500 juta. Melalui perkuatan saluran beton dua sisi, pembuatan talang air, dan dinding penahan tanah, proyek ini diharapkan memperkuat suplai air irigasi bagi 63 hektare sawah.
Di Kecamatan Kerambitan, rehabilitasi jaringan irigasi D.I Timan Agung, Desa Kerambitan, dilaksanakan dengan anggaran Rp200 juta, memberikan dampak positif terhadap peningkatan layanan irigasi di area 178 hektare lahan pertanian.
Sementara di Kecamatan Tabanan, terdapat tiga kegiatan penting: rehabilitasi jaringan irigasi Subak Gunggungan D.I. Buruan di Desa Sekartaji (Rp200 juta), D.I. Bongan Kapal di Desa Tunjuk (Rp200 juta), serta D.I. Gubug di Subak Gubug I, Desa Gubug (Rp150 juta).
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan apresiasi terhadap langkah Dinas PUPRPKP yang terus memperkuat infrastruktur pertanian.
“Irigasi yang kuat dan berfungsi optimal adalah kunci menjaga ketahanan pangan daerah. Sebagai lumbung pangan Bali, Tabanan punya tanggung jawab besar memastikan keberlanjutan sektor pertanian. Ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan wujud nyata komitmen kami agar petani bisa bekerja dengan tenang, produktif, dan sejahtera,” tegas Bupati Sanjaya.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur pertanian akan terus menjadi prioritas Pemkab Tabanan, sejalan dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.
Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, Made Dedy Darmasaputra, menegaskan bahwa seluruh kegiatan tahun ini difokuskan pada efektivitas penyaluran air dan ketepatan sasaran penerima manfaat.
“Setiap kegiatan berbasis kebutuhan riil Subak dan lahan pertanian. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, kami memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar memberi manfaat langsung bagi petani,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain memperkuat produktivitas pertanian, kegiatan ini juga menjadi bagian dari adaptasi terhadap perubahan iklim, melalui penyediaan sumber air alternatif di wilayah rawan kekeringan lewat pembangunan sumur bor.(*)
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











