TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Upaya percepatan transformasi menuju Pemerintahan Digital (Pemdi) kembali digelorakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan melalui sosialisasi daring yang melibatkan seluruh pimpinan OPD hingga camat se-Kabupaten Tabanan, Senin (10/11).
Dalam rangka mempercepat implementasi sekaligus memperluas pemahaman mengenai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau yang kini diubah menjadi Pemerintahan Digital (Pemdi), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan menggelar Sosialisasi Pemerintahan Digital secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Senin (10/11).
Kegiatan yang dipusatkan dari Ruang Rapat Diskominfo Tabanan ini diikuti oleh seluruh pimpinan perangkat daerah (OPD), para kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah, serta para camat se-Kabupaten Tabanan. Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kominfo, I Gusti Putu Winiantara, mewakili Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tabanan.
Dalam sambutannya, Winiantara memaparkan kondisi riil pelaksanaan SPBE di Kabupaten Tabanan yang mencakup infrastruktur TIK yang telah dibangun, tingkat integrasi sistem yang berjalan, keamanan data, serta pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan bahwa meski infrastruktur dan sistem terintegrasi sudah tersedia, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM masih menjadi tantangan utama agar penerapan Pemdi dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Kita sudah memiliki pondasi yang kuat melalui infrastruktur TIK dan sistem yang terintegrasi, namun tantangan terbesar kita masih pada peningkatan kemampuan SDM. Pemerintahan digital tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga kesiapan manusia yang mengelolanya,” tegas Winiantara.
Menguatkan pemahaman peserta, hadir narasumber utama Andrari Grahitandaru, Pejabat Fungsional Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia memaparkan perubahan nomenklatur dari SPBE menjadi Pemerintahan Digital (Pemdi) sebagai bagian dari upaya nasional dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang adaptif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik berbasis data serta kolaborasi lintas sektor.
“Secara substansi, evaluasi Pemdi tidak jauh berbeda dengan SPBE. Namun ada penyederhanaan dari 45 indikator penilaian SPBE menjadi hanya 20 indikator pada evaluasi Pemdi tahun 2026 mendatang,” jelas Andrari.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa esensi terpenting bukan terletak pada jumlah indikator, melainkan integrasi antar sistem, keterhubungan aplikasi, pemanfaatan data bersama (data sharing), dan dampaknya terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik serta kepuasan masyarakat.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, Diskominfo Tabanan berharap seluruh perangkat daerah dapat memahami arah kebijakan baru Pemerintahan Digital, menyatukan persepsi, dan bersinergi dalam mewujudkan transformasi digital di Kabupaten Tabanan sesuai dengan visi Tabanan yang Smart, Terpadu, dan Berdaya Saing.
“Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi dan memastikan bahwa transformasi digital di Tabanan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Winiantara.[m]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











