BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak kembali dibuktikan. Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra membagikan lebih dari lima ribu perlengkapan sekolah kepada siswa kurang mampu dan penyandang disabilitas, sebuah langkah besar yang ia dorong menjadi peraturan daerah demi menjamin keberlanjutan program, siapa pun kepala daerahnya kelak.
Momentum penyerahan bantuan berlangsung pada Jumat (14/11) di SMPN 2 Sawan. Didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra, Bupati Sutjidra menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada siswa dari jenjang TK, SD, hingga SMP. Para penerima merupakan siswa dari keluarga kurang mampu maupun anak-anak penyandang disabilitas yang membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan dengan lebih percaya diri.
Dalam sambutannya, Bupati Sutjidra menegaskan bahwa program pembagian perlengkapan sekolah ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah yang selaras dengan visi misi kepala daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa anak-anak Buleleng memiliki kesempatan belajar yang setara tanpa harus terhambat masalah ekonomi.
“Sehingga nanti siapapun yang menjadi kepala daerah, program ini tetap dilaksanakan setiap tahun memberikan pakaian seragam gratis bagi anak yang baru sekolah di tingkat TK, SD maupun SMP di seluruh Kabupaten Buleleng yang tidak mampu,” tegasnya.
Lebih jauh, Bupati Sutjidra menuturkan bahwa pembagian bantuan perlengkapan sekolah dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kecamatan. Dengan mekanisme ini, penyaluran dapat berjalan tepat sasaran dan merata. Setiap anak akan menerima satu paket perlengkapan sekolah yang terdiri dari seragam, sepatu, serta tas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan.
Menurutnya, bantuan ini diharapkan mampu mengurangi rasa minder atau ketidakpercayaan diri yang sering dialami siswa kurang mampu akibat tidak memiliki seragam atau perlengkapan sekolah yang layak. “Harapannya anak-anak sekolah tidak lagi merasa minder bahkan malu karena tidak mempunyai seragam atau seragamnya tidak lengkap,” ujar Sutjidra.
Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng menunjukkan, total bantuan yang diserahkan mencapai lebih dari lima ribu paket. Rinciannya terdiri dari 1.558 paket untuk tingkat PAUD, 1.850 paket untuk tingkat SD, dan 1.785 paket untuk tingkat SMP. Secara keseluruhan, nilai total bantuan tersebut mencapai lebih dari enam miliar rupiah. Program ini menjadi salah satu bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu khususnya di bidang pendidikan.
Tak hanya fokus pada bantuan untuk siswa, Bupati Sutjidra juga memberikan perhatian pada peningkatan kualitas tenaga pendidik. Bersamaan dengan penyerahan bantuan, ia turut memberikan ucapan selamat kepada sejumlah guru dan tenaga kependidikan berprestasi yang akan mewakili Buleleng dalam ajang lomba tingkat nasional. Dukungan terhadap guru dan tenaga pendidik ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kompetensi dan motivasi para pendidik.
Orang tua siswa yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya. Banyak dari mereka mengaku sangat terbantu, mengingat biaya perlengkapan sekolah menjadi beban besar setiap memasuki tahun ajaran baru. Dengan adanya bantuan ini, mereka merasa lebih lega dan yakin anak-anak bisa bersekolah tanpa hambatan ekonomi.
Di sisi lain, program ini tidak hanya membantu siswa yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat pesan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Pemerintah daerah terus berupaya memastikan tidak ada satu anak pun di Buleleng yang tertinggal dalam mengakses pendidikan.
Sebelum menutup kegiatan, Bupati Sutjidra kembali menegaskan tekadnya agar program bantuan perlengkapan sekolah dapat dilegalkan melalui peraturan daerah. Ia meyakini, dengan adanya dasar hukum yang kuat, program ini akan berlanjut dan dapat terus memberikan manfaat bagi generasi-generasi berikutnya.
“Kalau sudah menjadi perda, siapapun pemimpinnya nanti tetap harus menjalankan program ini. Ini demi masa depan anak-anak Buleleng,” tutupnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng menunjukkan komitmen kuat dalam membangun fondasi pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh anak di daerah tersebut.[*]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











