TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Semangat membangkitkan kejayaan sektor pertanian kembali digaungkan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sarasehan Petani Muda Milenial yang menjadi rangkaian peringatan HUT ke-532 Kota Singasana 2025, Kamis (27/11), di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata Pemkab Tabanan memperkuat kedaulatan pangan sekaligus memantik lahirnya generasi petani muda yang modern, kreatif, dan berdaya saing.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir bersama Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, unsur Forkopimda, anggota DPRD, kepala OPD terkait, Kelompok Ahli, organisasi masyarakat, serta perwakilan petani muda. Kehadiran berbagai elemen ini mempertegas urgensi regenerasi petani dalam menjaga Tabanan sebagai lumbung pangannya Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya bersama jajaran menyerahkan Sertifikat Registrasi Lahan Kebun Tahun 2025 kepada tiga kelompok yang dinilai memenuhi standar Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), yakni:
Kelompok Salak Madu Farm, Desa Mundeh Kauh
Subak Batur Sari (Manggis), Desa Tiing Gading
Subak Abian Lumbung Wangkal Amerta, Desa Lumbung
Penghargaan tersebut menjadi penguatan legalitas sekaligus bentuk apresiasi bagi kelompok tani yang telah konsisten menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Bupati Sanjaya menegaskan bahwa Bimtek ini memiliki nilai strategis untuk menumbuhkan kebanggaan dan optimisme baru di kalangan petani muda. Tabanan, sebagai daerah dengan kekuatan pangan yang besar, memiliki tanggung jawab memastikan sektor pertanian tetap berkelanjutan di tengah derasnya perkembangan pariwisata.
“Petani adalah pilar kedaulatan pangan kita. Di tengah gempuran sektor pariwisata, kita harus menjaga spirit bertani dan meyakinkan generasi muda bahwa pertanian itu modern, menjanjikan, dan bermartabat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya melestarikan sistem Subak yang telah berusia lebih dari seribu tahun dan diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Keberlangsungan Subak sangat bergantung pada minat generasi muda untuk tetap memilih pertanian sebagai profesi. Tantangan terbesar saat ini adalah mengubah paradigma bahwa bertani tidak menarik.
Karena itu, Bupati Sanjaya mendorong petani muda untuk bergerak lebih modern melalui pemanfaatan teknologi digital, pemasaran berbasis platform, inovasi pascapanen, hingga pengembangan gaya bertani kekinian.
“Pertanian tidak boleh lagi dipandang sebagai pekerjaan pinggiran. Petani muda Tabanan harus tampil modern, kreatif, dan berdaya saing. Manfaatkan teknologi, gunakan marketplace, dan jadikan pertanian sebagai gaya hidup yang membanggakan,” pintanya.
Politisi asal Dauh Pala ini juga menegaskan bahwa pertanian dan pariwisata adalah dua sektor yang saling menguatkan. Pertanian menjadi fondasi, sedangkan pariwisata berbasis desa mampu memberi nilai tambah melalui pengembangan agro-tourism. Untuk itu, keberadaan petani muda menjadi kunci agar sektor pertanian tetap produktif serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari kekhawatiran atas semakin minimnya generasi muda yang ingin terjun ke sektor pertanian. Rata-rata petani saat ini adalah usia lanjut, sehingga keberlanjutan sektor pangan menjadi tantangan serius.
Atas inisiatif Bupati Tabanan, Bimtek Petani Muda Milenial diselenggarakan sebagai upaya strategis menarik minat generasi muda untuk melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan secara ekonomi.
Subagia menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi Tabanan Era Baru.
“Momentum ini menghadirkan petani muda milenial yang siap meneruskan pembangunan pertanian Tabanan. Pemkab Tabanan konsisten menerapkan spirit Trisakti dan nilai Pancasila dengan fokus pada kedaulatan pangan, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa peserta yang hadir merupakan generasi pertanian berprestasi, mulai dari Ambassador Agriculture tingkat daerah dan nasional, pelaku usaha perikanan lele, peternakan sapi perah dan babi, hingga kelompok pemuda yang mengikuti program magang pertanian ke Jepang.[*]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











