fbpx
Ekonomi BisnisTabanan

Mie Kelor Gud: Inovasi IKM Lokal Bali dari Desa Buahan

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Produk industri kecil menengah (IKM) lokal Bali kembali mencuri perhatian dengan inovasi terbarunya, yakni mie instan berbahan daun kelor yang diberi nama ‘Mie Kelor Gud’. Produk unik ini merupakan hasil kreasi Wayan Sumerta Yasa yang berhasil mengkolaborasikan bumbu Bali dan bumbu Lampung, menjadikan Mie Kelor Gud tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai kesehatan tinggi.

Proses pembuatan Mie Kelor Gud yang dilakukan Sumerta Yasa di rumahnya di Banjar Buahan Tengah, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, berbeda dari mie instan pada umumnya. Mie instan berbahan daun kelor ini dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga bahan premium yang digunakan dapat bertahan hingga 6-8 bulan.

Pada kesempatan acara ‘Bupati Ngantor di Desa’ yang ke-54 di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kamis (25/7), Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya berkunjung ke tempat produksi Mie Kelor Gud. Bupati Sanjaya mengapresiasi produk ini sebagai kombinasi dari kesehatan dan kelezatan yang memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga:  Bupati Sanjaya Hadiri Mepekeling dan Rapat Nyanggra Pujawali di Pura Luhur Batukau

“Mie Kelor Desa Buahan adalah salah satu produk inovatif yang kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Daun kelor dikenal tinggi vitamin A dan berbagai nutrisi lainnya. Mengolah kelor menjadi mie tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik dan lezat tetapi juga memberikan pilihan makanan yang sehat bagi masyarakat,” ujar Bupati Sanjaya. Beliau berharap Mie Kelor bisa menjadi model bagi pengembangan usaha modern yang berbasis teknologi dan berkelanjutan dari Desa Buahan.

Meskipun produksi mie instan berbahan daun kelor ini masih dalam skala rendah, pemasaran Mie Kelor Gud telah berhasil menembus pasar luar Bali. “Pemasaran masih dilakukan secara sederhana, lewat mulut ke mulut. Kebetulan ada teman yang ingin membeli,” kata Wayan Sumerta Yasa.

Sumerta Yasa juga menyebutkan bahwa produk mie instan berbahan daun kelor buatannya kini tengah menunggu uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah mendapatkan persetujuan dari BPOM, ia berencana untuk melakukan ekspor. Produk ini telah lolos katalog di Laos dan Korea Selatan, dan tinggal menunggu perkembangan lebih lanjut.

Dengan inovasi ini, Wayan Sumerta Yasa tidak hanya berhasil menciptakan produk makanan yang sehat dan lezat, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan IKM lokal Bali. Mie Kelor Gud diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang berbasis pada kearifan lokal dan teknologi modern.[ka]

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.