Klungkung (mediapelangi.com)– Kisah pilu para korban jembatan kuning, alias jembatan cinta, penghubung Nusa Lembongan-Ceningan, akibat putus Minggu (17/10/2016) lalu, masih terasa hingga saat ini. Luka mendalam yang dirasakan masyarakat lembongan tidak menyangka peristiwa itu begitu cepat terjadi. Delapan orang meninggal dunia serta puluhan orang luka-luka.
Konektifitas terputus padahal jembatan kuning adalah satunya penghubung Ceningan dan Lembongan. Mobilitas warga dan pelajar terpaksa menggunakan sampan sebagai alternative beraktifitas. Siswa yang berangakat menuju sekolah dari Ceningan menuju Lembongan dan sebaliknya terhambat.
Terketuk hati melihat siswa berangakat sekolah menggunakan sampan. Problema tersebut menyentuh hati pemuda tiga Nusa ( Nusa Ceningan, Lembongan dan Nusa Penida ) yang berada di Kota Denpasar dan sekitarnya, membuat acara penggalian dana untuk membantu biaya transportasi penyeberangan Anak – anak sekolah di Nusa Ceningan dan Lembongan.
Panitia I Komang Diktat menyebutkan kegiatan amal ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap siswa yang berangkat sekolah menggunakan sampan. Besar dan lahir kepulaun Nusa Penida tersentuh hati paling dalam. ” rasa empati dan simpati bagaimana membantu adik-adik kita berkatifitas sekolah,” kata Diktat.
Acara amal bertema Survive Yellow Bridge For Lembongan Student yang digelar 12 November 2016 di Lingkar Art, Denpasar.
Acara akan dimulai pukul 18.00 wita turut dimeriahakan sejumlah artis Bali seperti Divildice, Nosstres, The Dissland, Scared of Bums, Rajawali Ingkar Janji, Leanna Rachel dan Made Wuwut. Tak ketinggal perupa sekaligus penyair asal Nusa Penida I Putu Bonuz Sudiana menyubangkan musikalisasi puisi.
Seluruh Donasi akan dipergunakan untuk membantu penyebrangan sementara Anak – anak sekolah yang terhambat karena musibah putusnya jembatan kuning. (*/mp02).