Jembrana, mediapelangi.com – Tak hanya di Tabanan dan Bangli, bencana alam kini terjadi di wilayah Kabupaten Jembrana. Sejumlah desa di Kecamatan Mendoyo, Jembrana dan Negara dilaporkan mengalami banjir bahkan ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa.
Peristiwa yang terjadi Sabtu malam (11/2/2017) melanda Desa Mendoyo Dauh Tukad yang merupakan wilayah terparah dimana ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa dan merendam sejumlah rumah warga. Begitu juga yang terjadi di Desa Mendoyo Kangin Tukad, terparah dialami dari jembatan Mendoyo ke timur sampai jalan menuju Banjar Kebebeng atau perempatan SMP 2 Mendoyo. Diwilayah tersebut beberapa rumah tergenang dan dua tembok penyengker rumah warga roboh masing masing adalah tembok penyengker rumah sepanjang 200 meter dan tembok merajan milik Pak Narba, serta tembok penyengker sepanjang 100 meter dirumah Made Sutama juga ikut roboh.
Masih di Kecamatan Mendoyo, Desa Pohsanten juga tak luput dari terjangan banjir yakni di Banjar Rangdu sebuah balai benih terendam dan beberapa rumah sepanjang Jembatan sampai Tugu Pohsanten juga ikut terendam
Salah seorang sumber di lapangan, Desa Pergung juga mengalami hal serupa dimana terparah terjadi di sebelah selatan dan timur lapangan Pergung yang juga merendam beberapa rumah. “Kelurahan Tegalcangkring juga kena banjir, terparah di Lingkungan Baler Bale Agung, dari Pasar Tegalcangkring ke timur sampai Bilukpoh merendam puluhan rumah warga,” ungkap sumber.
Sementara itu Desa Penyaringan terparah di daerah Banjar Tembles merendam beberapa rumah, dan Desa Yehembang terparah di depan Puskesmas Mendoyo 2 yang merendam beberapa rumah.
Sementara itu di Kecamatan Jembrana terparah terjadi di Lingkungan / Kelurahan Pendem tepatnya di belakang SMK TP 45 Negara, sebanyak 40 rumah warga terendam banjir akibat air Sungai Pendem naik dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Selanjutnya Air Sungai Sebual, Desa Dangin Tukadaya, meluap sampai ke Jalan Raya dan menggenangi beberapa rumah penduduk
Begitupun Air Sungai di Banjar Anyar, Desa Air Kuning, naik mengakibatkan hanyutnya 25 perahu yang terparkir, namun sebagian besar sudah ditemukan kembali dan tersisa sekitar lagi 4 perahu yang belum ditemukan. Kemudian Air sungai di Lingkungan Samlong, Kelurahan Sangkar Agung, meluap dan merendam 5 rumah warga disebelah timur sungai dan 3 rumah warga disebelah barat sungai.
Sedangkan di Kecamatan Negara terjadi di Lingkungan Kerobokan, Kelurahan Loloan Barat, 3 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 cm, akibat naiknya air Sungai Ijo Gading. Sedangkan untuk Kecamatan Pekutatan dan Kecamatan Melaya hingga saat ini nihil laporan.
Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, Ketut Eko Susilo menyebutkan jika akibat peristiwa tersebut sempat membuat arus lalu lintas di Jalur Denpasar-Gilimanuk tersendat. Namun ketika hujan mulai reda genangan air pun mulai surut dan aru lalu lintas kembali lancer. “Dan hingga saat ini tidak ditemukan adanya laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ungkapnya. (*)